Indonesia dalam Bayang-bayang Resesi, Kita Harus Apa?

Terpopuler Sepekan

Indonesia dalam Bayang-bayang Resesi, Kita Harus Apa?

Soraya Novika - detikFinance
Sabtu, 01 Agu 2020 23:00 WIB
resesi ekonomi
Foto: Fauzan Kamil/Tim Infografis
Jakarta -

Indonesia dalam bayang-bayang resesi. Hal itu bukan tidak mungkin terjadi mengingat negara tetangga yang sudah terkategori maju saja, seperti Singapura dan Korea Selatan (Korsel), keduanya sudah masuk ke jurang resesi.

Sebelum resesi ekonomi benar-benar terjadi di Indonesia, tidak ada salahnya persiapkan diri mulai dari sekarang. Masyarakat harus berhemat mulai dari sekarang untuk menyiapkan dana darurat selama resesi. Sebab tidak ada yang mengetahui akan berlangsung sampai kapan jika resesi benar terjadi.

"Kurangi juga belanja yang tidak sesuai kebutuhan dan fokus pada pangan serta kebutuhan kesehatan. Jadi jangan latah ikut gaya hidup yang boros. Pandemi mengajarkan kita apa yang bisa dihemat ternyata membuat daya tahan keuangan personal lebih kuat," kata Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira kepada detikcom, Jumat (17/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal yang sama juga dikatakan oleh Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah. Menurutnya, di saat seperti ini masyarakat jangan boros dan harus mempersiapkan kondisi terburuk untuk mencukupi keuangan.

"Tetap harus berjaga-jaga mempersiapkan kondisi terburuk yaitu apabila resesi ini berkepanjangan. Ini perlu stamina yang kuat termasuk juga tabungan yang cukup. Jangan Boros," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Selain mempersiapkan tabungan yang banyak, masyarakat juga disarankan agar menjaga kesehatan agar resesi tidak berkepanjangan. Sebab resesi terjadi disebabkan oleh virus mematikan Corona (COVID-19).

"Yang utama tetap menjaga kesehatan. Resesi disebabkan oleh wabah, oleh karena itu solusi utama menghadapi resesi adalah mengakhiri wabah. Apabila wabah berakhir, resesi akan berakhir," sebutnya.

Untuk diketahui, jika benar terjadi resesi akan dapat mengakibatkan penurunan seluruh aktivitas ekonomi. Yang paling mudah dirasakan adalah menurunnya jumlah lapangan kerja yang tercipta.

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto pernah menjelaskan bahwa ketika resesi ekonomi terjadi maka akan ada ledakan gelombang pengangguran. Ujung-ujungnya orang miskin akan bertambah.

"Saya rasa dampak yang paling besar itu tingkat pengangguran dan kemiskinan," kata dia saat dihubungi detikcom, 29 Mei 2020.



Simak Video "Video Gibran: Indonesia Bisa Jadi Kekuatan Ekonomi Dunia Lewat Industri Halal"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads