Kasus investasi bodong kembali viral di media sosial. Kali ini, kerugian yang diderita para investor dalam investasi bodong tersebut mencapai Rp 4 miliar.
Kasus ini terkuak dari akun Twitter @aprilidita atau yang bernama lengkap Dita Aprilia S. Dita merasa tertipu oleh bujuk rayu kakak kelasnya yang bernama Tiara, sang pemilik usaha di bidang peralatan rumah ramah lingkungan.
Namun, menurut Dita, ia tidak sendiri, karena banyak orang yang juga ikut tertipu si kakak kelasnya tersebut. Melalui sebuah thread di Twitter yang diberi judul "TERTIPU INVESTASI BODONG 4M OLEH KK KELAS INNOCENT BERPRESTASI", Dita mengungkapkan kronologis dirinya mulai bergabung dalam investasi bodong tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga berita ini ditulis, thread tersebut sudah disukai 31.600 warganet. Cuitan tersebut juga telah menuai 881 komentar dan di-retweet hingga 9.500 kali.
Mahasiswi yang berdomisili di Jambi tersebut menceritakan dirinya telah ditipu oleh kakak kelasnya yang mengaku memiliki usaha di bidang peralatan rumah lingkungan. Adapun produk yang dihasilkan adalah seperti reusable straw, reusable pouch, dan peralatan makanan.
"Dia ini punya usaha di bidang peralatan ramah lingkungan ky reusable straw, reusable pouch, peralatan mkn dll.. jadi investasi ini dilapisi kedok sbg modal usaha doi. Jadi, dia ngaku kl ada orderan project customer dan butuh modal," cuit Dita dikutip Rabu (5/8/2020).
Dita mengaku diajak Tiara untuk berinvestasi sejak Agustus 2019 lalu. Awalnya, ia ditawari investasi usaha mulai dengan nominal Rp 3 juta dan dijanjikan uang itu akan dikembalikan dalam waktu setahun. Dalam setahun uang itu akan dikembalikan dalam bentuk cicilan Rp 500 ribu per bulan, jadi dalam setahun, uang itu akan kembali senilai Rp 6 juta.
"Di situ aku nolak, krn jujur masih ga percaya dan blm ada duit. Bulan Oct dia nawarin lg, cuma tak read krn blm pcy juga," sambung Dita.
Sampai akhirnya di bulan April 2020, Dita mulai percaya dan ikut karena ada teman dekatnya yang ikut proyek investasi bernama Sangkara Project itu.
"Sampe akhirnya di bln April 2020 tmn deketku cerita kl dia ikut. Krn percaya ada hasilnya, singkat cerita aku gabung dg nominal 6 jt awalnya dan dijanjiin balik 10jt kurun wkt sebulan. Dia kirim MoU dlm bntuk softfile dan blg hardfile menyusul, dia jg ngirim dok SKCK, KK, ijazah, ktp dia sbg bukti jaminan. Wow meyakinkan skali bukan," tuturnya.
Sebulan kemudian, Dita mengambil keuntungan sebesar Rp 4 juta dan memutarkan Rp 6 juta untuk tetap ikut berinvestasi. Pada 12 Mei 2020, Tiara mengajak Dita untuk mencari investor lainnya dengan iming-iming bayaran kepadanya senilai Rp 500 ribu per setiap orang yang ikut bergabung.
Selama bulan April hingga Juni 2020, Tiara masih mentransfer sejumlah dana secara lancar kepada Dita. Meskipun terkadang sebagian atau keseluruhan keuntungan investasi itu diambil, Dita menyatakan selalu memutarkan uangnya dalam investasi tersebut.
Memasuki bulan Juli 2020, Dita tergiur untuk melakukan investasi senilai Rp 20 juta berdasarkan ajakan Tiara untuk masuk ke proyek yang lebih besar. Karena tertarik, Dita akhirnya mengirimkan uang Rp 42 juta.
"Dan yupp blunder.. ngirim 42 jt padahal di awal udh wanti-wanti gabakal ngirim lbh dr 20 jt cuma napsu. Ini mulai telat seminggu dari MoU cuma dia ttp bayar dan alesannya partner nemenin ibu kemo dll yg skg ku tahu dia make alesan itu ke semua org dan PARTNERNYA GAADA SAMSEK," tuturnya.
Masalah mulai muncul di pertengahan bulan Juli 2020. Tiara menyebutkan pencairan dana akan tertunda akibat adanya pandemi COVID-19 yang menghambat barang usahanya di bandara terkirim ke customer. Namun di saat yang sama Tiara menjanjikan akan mengirim semua keuntungan kepada para investor pada 21 Juli dengan cicilan perlahan.
Dita mengaku khawatir karena hingga tanggal 18 Juli 2020 belum ada dana yang dikirimkan termasuk ke beberapa temannya yang ikut berinvestasi. Pembayaran yang dijanjikan itu tak pernah datang sampai Tiara menyampaikan bahwa semua dana baru bisa dikembalikan 3 hingga 6 bulan kemudian.
"Malam takbiran ga fokus krn dia blg bakal balikin 3-6 bulan, aku gasanggup lg denger penjelasan dia di telpon yg bener-bener tenang dan optimis bakal balikin. Malem itu temen aku di Jambi datengin rumahnya dan cuma ketemu sama kakeknya.. ternyata ibu nya udah berangkat ke Bandung," imbuhnya.
detikcom berusaha menghubungi Dita, pemilik thread tersebut. Namun, sampai berita ini ditulis, Dita tak kunjung memberi balasan.
Simak Video "Video: Bareskrim Bongkar Penipuan Berkedok Investasi Kripto Internasional"
[Gambas:Video 20detik]