Bisnis makanan ringan dalam kemasan atau snack bukanlah hal yang baru di Indonesia. Jumlahnya sangat banyak dan berbagai jenis snack telah dijual di pasaran.
Pengusaha Makanan Ringan asal Balikpapan, Kalimantan Timur Filsa Budi Sambia memberikan tips agar bisnis snack Anda bisa bersaing. Dikutip dari program d'Mentor di detikcom, Rabu (5/8/2020), berikut tipsnya:
1. Owner Harus Sering Tampil
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika pemilik (owner) bisnis dikenal oleh banyak orang, maka calon pembeli akan lebih percaya dan memilih beli produk tersebut. Untuk itu, owner harus sering-sering tampil memanfaatkan sosial media produk.
"Kita bisa rutin membagi tips bisnis, rutin membagi apapun yang kita tahu. Banyak pengusaha yang berangkat bukan dari bisnis edukasinya, yang lain juga bisa yang penting bisa mendatangkan massa, bisa mendatangkan si yang punya, dari situ bisa lebih mudah untuk berjualan," ucapnya.
2. Promosi Soft Selling di Sosmed
Promosi lah di sosial media (sosmed) dengan cara tidak menunjukkan secara langsung bahwa Anda sedang jualan. Anda bisa membuat konten dengan kata-kata inspiratif atau ilmu yang positif bagi followers. Dari konten itu baru disisipkan produk untuk berjualan.
"Orang lihat sosmed tujuannya apa sih? Pertama pengin ngepo-in orang, pengin lihat informasi, jadi kalau terlalu hard selling orang nggak suka," kata Filsa.
Filsa sendiri yang produknya adalah rempeyek kepiting mengaku tidak banyak menggunakan endorser. Dia lebih memilih turun langsung dengan membuat channel Youtube untuk membagikan tips berbisnis dengan tidak lupa menyisipkan produk yang dijual.
"Dari situ saja sudah menghasilkan, banyak yang minat," tuturnya.
Baca juga: Gurihnya Bisnis Snack Bermodal Rp 100.000 |
3. Minta Bantuan Pemerintah Setempat
Filsa mengaku kesuksesan bisnisnya hingga menjadi produk oleh-oleh khas Balikpapan tidak terlepas dari Pemerintah Kota/Provinsi. Dia mengaku sejak bisnisnya berjalan 2013 datang ke Dinas Perindustrian untuk meminta bantuan agar bisnisnya bisa berkembang.
"Dinas Perindustrian di setiap kota itu kan selalu ada, itu ada budget sebenarnya untuk pemberdayaan UKM. Kita nggak boleh malu, ketika sudah punya produk sendiri, kita mendekat ke sana, perkenalkan lah produknya untuk menjadi binaannya, itu pasti diarahkan," sebutnya.
(eds/eds)