Salah satu personel band Nidji, Randy Danistha ternyata klien PT Jouska Finansial Indonesia. Randy juga merupakan salah satu korban dari perusahaan konsultan investasi dan perencana keuangan besutan Aakar Abyasa.
Randy menjadi klien Jouska dimulai awal 2018. Pada saat itu, dirinya memang sedang mencari perusahaan perencana keuangan yang terbaik dan Jouska termasuk yang cukup hype di kalangan kawula muda.
Singkat cerita, dari dana yang ditempatkan Randy senilai Rp 250 juta, hingga akhir kontrak di 2019 berakhir, belum ada keuntungan yang cukup signifikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: PPATK Dalami Dugaan Pencucian Uang di Jouska |
Kala itu, Jouska mengiming-imingi keuntungan yang cukup signifikan dengan menempatkan investasi di saham PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK). Ternyata, penurunan investasi di saham tersebut bukannya untung, malah buntung.
"Sebelum pandemi saya merasa turunnya sudah tidak wajar, minus 4% saya sudah teriak, mereka diam aja. Turun 7%, diam aja, terus 40%," cerita pemain synthesizer di band Nidji ini kepada CNBC Indonesia, Kamis (6/8/2020).
Karena Randy masih awam, ia mempercayakan semuanya kepada Jouska hingga akhirnya saham LUCK ambles 70% dan itulah yang membuat dia melakukan cut loss. Alhasil, Randy menelan kerugian sekitar Rp 178 juta.
"Saya merasa daripada minus sampai abis, cut loss. Gak kebayang kalau gak tarik, apalagi setelahnya ada pandemi," kata aktor film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini.
Simak Video "Video: Randy Danistha Nggak Nyangka Jadi Juara 2 Tantangan Squid Game"
[Gambas:Video 20detik]