Dua negara di ASEAN yakni Singapura dan Filipina sudah terjun ke jurang resesi akibat pandemi virus Corona (COVID-19). Singapura lebih dulu mengumumkan resesi pada 14 Juli 2020, dan disusul hari ini oleh Filipina.
Ekonomi Singapura di kuartal II-2020 terkontraksi 41,2%. Pada kuartal I-2020, pertumbuhan ekonomi Singapura juga telah mengalami kontraksi hingga 2,2% yoy.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Filipina pada kuartal II-2020 minus 16,5% dibandingkan periode yang sama di tahun 2019 (yoy). Lalu, pada kuartal sebelumnya negara ini mencatat kontraksi ekonomi minus 0,7%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Singapura dan Filipina, negara-negara lain di ASEAN juga diprediksi jatuh ke jurang resesi.
1. Thailand
Pertama adalah Thailand. Pada kuartal I-2020, pertumbuhan ekonomi Thailand mengalami kontraksi hingga 2,2%. Dilansir dari Bangkok Post, Kamis (6/8/2020) pada kuartal II-2020, Executive vice-president Asia Plus Securities (ASP) Therdsak Thaveeteeratham memprediksi pertumbuhan ekonomi Thailand mengalami kontraksi hingga 15% yoy.
Sementara, dilansir dari Thai Enquirer, menurut Head of Research Kasikorn Securities Passakorn Linmaneechote, pertumbuhan ekonomi Thailand di kuartal II-2020 diprediksi mengalami kontraksi hingga 18,5%.
2. Malaysia
Pertumbuhan ekonomi Malaysia pada kuartal I-2020 masih berada pada garis positif, yakni 0,7%. Dilansir dari The Edge Markets, Bank Negara Malaysia (BNM) memprediksi pertumbuhan ekonomi Malaysia akan mengalami kontraksi 2% di kuartal II-2020.
Artinya, pada kuartal II-2020 ini Malaysia belum menunjukkan adanya resesi karena di kuartal sebelumnya masih positif. Meski begitu, Departemen Statistik Malaysia memprediksi Malaysia akan mengalami resesi dalam 4-6 bulan ke depan.
Sementara itu, Trading Economics memprediksi pertumbuhan ekonomi Malaysia akan mengalami kontraksi juga di kuartal III-2020 hingga minus 9,7%.
Ada satu negara lagi yang berpeluang susul Filipina masuk ke jurang resesi. Siapa ya? Buka halaman selanjutnya.