3 Negara ASEAN Berpeluang Susul Filipina ke Jurang Resesi, RI Masuk?

3 Negara ASEAN Berpeluang Susul Filipina ke Jurang Resesi, RI Masuk?

Vadhia Lidyana - detikFinance
Kamis, 06 Agu 2020 23:00 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Dua negara di ASEAN yakni Singapura dan Filipina sudah terjun ke jurang resesi akibat pandemi virus Corona (COVID-19). Singapura lebih dulu mengumumkan resesi pada 14 Juli 2020, dan disusul hari ini oleh Filipina.

Ekonomi Singapura di kuartal II-2020 terkontraksi 41,2%. Pada kuartal I-2020, pertumbuhan ekonomi Singapura juga telah mengalami kontraksi hingga 2,2% yoy.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Filipina pada kuartal II-2020 minus 16,5% dibandingkan periode yang sama di tahun 2019 (yoy). Lalu, pada kuartal sebelumnya negara ini mencatat kontraksi ekonomi minus 0,7%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Singapura dan Filipina, negara-negara lain di ASEAN juga diprediksi jatuh ke jurang resesi.

1. Thailand

Pertama adalah Thailand. Pada kuartal I-2020, pertumbuhan ekonomi Thailand mengalami kontraksi hingga 2,2%. Dilansir dari Bangkok Post, Kamis (6/8/2020) pada kuartal II-2020, Executive vice-president Asia Plus Securities (ASP) Therdsak Thaveeteeratham memprediksi pertumbuhan ekonomi Thailand mengalami kontraksi hingga 15% yoy.
Sementara, dilansir dari Thai Enquirer, menurut Head of Research Kasikorn Securities Passakorn Linmaneechote, pertumbuhan ekonomi Thailand di kuartal II-2020 diprediksi mengalami kontraksi hingga 18,5%.

ADVERTISEMENT

2. Malaysia

Pertumbuhan ekonomi Malaysia pada kuartal I-2020 masih berada pada garis positif, yakni 0,7%. Dilansir dari The Edge Markets, Bank Negara Malaysia (BNM) memprediksi pertumbuhan ekonomi Malaysia akan mengalami kontraksi 2% di kuartal II-2020.

Artinya, pada kuartal II-2020 ini Malaysia belum menunjukkan adanya resesi karena di kuartal sebelumnya masih positif. Meski begitu, Departemen Statistik Malaysia memprediksi Malaysia akan mengalami resesi dalam 4-6 bulan ke depan.

Sementara itu, Trading Economics memprediksi pertumbuhan ekonomi Malaysia akan mengalami kontraksi juga di kuartal III-2020 hingga minus 9,7%.

Ada satu negara lagi yang berpeluang susul Filipina masuk ke jurang resesi. Siapa ya? Buka halaman selanjutnya.

3. Indonesia

Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi di kuartal II-2020 hingga minus 5,32% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 (yoy). Konsumsi rumah tangga menjadi pendorong utamanya karena juga mengalami kontraksi hingga 5,51%.

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan mengalami kontraksi di kuartal III-2020, artinya Indonesia jatuh ke jurang resesi. Pasalnya, daya beli masyarakat belum cukup terbantu dengan penyaluran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang per akhir Juli lalu masih 19%.

"Kami masih konsisten kuartal III-2020 tetap minus, kemungkinan di -1,7%. Jadi tetap kita akan menghadapi resesi. Apalagi kita melihat kuartal to kuartal itu sudah 3 kali negatif," kata Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad kepada detikcom, Rabu (5/8/2020).

Sementara itu, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengungkapkan sebelumnya CORE sudah memproyeksi ekonomi Indonesia di kuartal II-2020 minus -4,5% hingga -5,5%. Namun angka ini masih lebih baik dibandingkan kontraksi yang dialami Singapura -41% dan Amerika Serikat (AS) -30%.

"Resesi di depan mata, tapi bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan. Jadi tidak usah panik, kalau ekonomi kontraksi di tengah wabah itu hal yang biasa," kata dia.

Menurut Piter, kondisi ekonomi saat ini adalah sesuatu kenormalan baru di tengah kondisi wabah. "Semua negara mengalami ini, bisa resesi dan tidak aneh. Sekarang semua negara tertarik arus besar resesi yang melanda negara," jelasnya.


Hide Ads