Catatan ekonomi RI yang terkontraksi -5,32% di kuartal II-2020 merupakan tanda waspada. Jika kuartal selanjutnya minus lagi maka ekonomi Indonesia resmi resesi.
Pengusaha nasional Sandiaga Salahudin Uno menilai Indonesia saat ini tengah dihantui resesi ekonomi. Menurutnya ancaman resesi semakin nyata jika peningkatan jumlah kasus baru Corona tak bisa ditekan.
"Saya sampaikan bahwa kita masuk ke resesi sudah semakin nyata di depan kita apabila skema penyaluran dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) ke Pemda dan UMKM lambat realisasinya. Harusnya 8 Provinsi share PDB nasionalnya tertinggi diberikan skema khusus pinjaman dengan bunga 0% cepat realisasinya, serta besar nilainya," ujarnya di gedung BEI, Jumat (7/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menegaskan, di kuartal II-2020 ini pertumbuhan ekonomi Indonesia telah mengalami kontraksi -5,32%. Jika kuartal ketiga ingin selamat harus jadikan pemda dan UMKM sebagai garda terdepan dalam penyerapan anggaran penggerak sektor riil.
Sandi mengapresiasi penyaluran dana PEN melalui jalur Himbara dan bank daerah. Namun dia menilai jumlahnya masih terlampau kecil meski mencapai Rp 30 triliun.
Dia menilai angka sebesar itu belum mampu menopang secara menyeluruh daya beli masyarakat yang terus menurun. Pasar modal pun dinilai menjadi alternatif pendanaan UMKM.
Meski begitu Sandi yakin ekonomi RI mulai pulih. Baca di halaman selanjutnya.