Daya beli masyarakat mengalami pelemahan yang tercermin dari data Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai tingkat konsumsi rumah tangga yang turun signifikan menjadi 2,84% pada kuartal I-2020, dibandingkan kuartal I-2019 sebesar 5,02%.
Pelaku ritel pun sudah merencanakan untuk menggelar diskon gede-gedean di berbagai pusat perbelanjaan. Tapi apakah itu mampu mendongkrak daya beli masyarakat yang saat ini lesu?
"Ya tidak hanya diskon, diskon efektif? jelas ya tapi tidak hanya diskon. Diskon itu hari tertentu dan orang harus melihat dulu. Kalau produknya tidak tahu bagaimana dia bisa beli?," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto ditemui usai bertemu Sandiaga Uno di Nur Corner, Jakarta Selatan, Minggu (9/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan bahwa pihaknya dan pelaku ritel sudah membahas terkait diskon belanja tersebut.
"Program-program itu yaitu hari besar dengan diskon tadi ya program pembelanjaan, kita juga ada ritel-ritel sedang membahas ini untuk supaya ada diskon," sebutnya.
Tapi di sisi lain, upaya untuk mempromosikan produk-produk dalam negeri harus terus dilakukan agar mampu bersaing dengan barang impor.
"Di sisi lain juga kita meningkatkan, tanpa harus menunggu (diskon) itu dengan program-program produk-produk dalam negeri ini kita promosikan, dan supaya masyarakat bisa banyak lebih tahu bahwa produk kita ini nggak kalah bagus dengan luar negeri, bahkan harganya pun lebih terjangkau," tambah Agus.
Sebagai informasi, Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) yang merupakan acara tahunan di perayaan HUT RI kembali diselenggarakan di tahun 2020 ini. HBDI kali ini akan dimulai pada tanggal 14-30 Agustus 2020 di lebih dari 300 mal di Indonesia.
Berbagai penawaran menggiurkan disediakan mulai diskon hingga 75%, potongan belanja Rp 75.000, buy 1 get 1, dan sebagainya.
(toy/zlf)