Sudah sepekan tepatnya sembilan hari pariwisata Bali dibuka untuk wisatawan domestik sejak 31 Juli 2020 kemarin. Pembukaan ini dilakukan saat jumlah kasus baru virus Corona di Indonesia masih tinggi atau lebih dari 1.000 kasus per hari.
Lalu, amankah Bali untuk dikunjungi?
Wakil Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD Bali, I Made Ramia Adnyana mengatakan wisatawan yang berkunjung ke Bali dipastikan aman karena menerapkan protokol kesehatan berbasis cleanliness, health, safety, and environment (CHSE).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari pengusaha dan pemerintah Bali sudah menyiapkan dan menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE untuk memastikan agar wisatawan aman berwisata di Bali. Tentu sangat penting pemangku kepentingan atau stakeholder konsisten dan komit menerapkan protokol kesehatan sesuai yang ditetapkan pemerintah," kata Made kepada detikcom, Minggu (9/8/2020).
Made menjelaskan pengusaha telah mendapatkan landasan Standar Operasional Prosedur (SOP) dari Pemerintah Kabupaten untuk menjalankan bisnis pariwisata di tengah pandemi COVID-19.
"Pemerintah Kabupaten Badung pada 4 Juni 2020 melalui Surat Edaran Nomor 259/2020 dengan sigap dan antisipatif mengeluarkan landasan lagal bagi usaha bidang priwisata untuk menerapkan SOP yang mesti dilaksanakan dalam tata kelola pariwisata pasca COVID-19," tuturnya.
Agar kebijakan protokol kesehatan berjalan dengan baik, Made meminta wisatawan dapat patuh dengan aturan yang sudah ditetapkan saat berwisata di Bali.
"Yang tidak kalah penting adalah wisatawan berwisata secara bertanggung jawab (travel responsibly)," ucapnya.
(zlf/zlf)