Lima pengusaha Indonesia masuk daftar 500 orang terkaya di dunia versi Bloomberg Billionaires Index. Kelima orang tersebut adalah Budi Hartono, Michael Hartono, Sri Prakash Lohia, Tan Siok Tjien, dan Prajogo Pangestu.
Dari mana saja sumber harta kelima orang tersebut? Mari kita simak data yang dihimpun detikcom, Senin (10/8/2020):
1. Michael dan Budi Hartono
Nama Budi Hartono dan Michael Hartono barangkali tak asing lagi bagi banyak orang Indonesia. Keduanya merupakan kakak beradik yang menduduki posisi orang terkaya di Indonesia dalam kurun waktu lebih dari satu dekade terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keduanya mencantumkan kekayaan secara terpisah. Budi Hartono menempati posisi 110 orang terkaya di dunia dengan jumlah harta US$ 14,9 miliar atau sekitar Rp 216 triliun (kurs Rp 14.500/US$).
Sedangkan saudara laki-lakinya, Michael Hartono tercatat memiliki harta US$ 13,9 miliar atau sekitar Rp 201 triliun. Keduanya masing-masing menempati urutan 110 dan 119 orang terkaya di dunia.
Keluarga keturunan Tionghoa yang lahir di Jawa ini merupakan pemilik PT Djarum atau Djarum Group, sebuah konglomerasi yang menggarap banyak lini usaha di berbagai bidang. Setelah krisis keuangan Asia pada tahun 1998, Hartono bersaudara melirik peluang bisnis lain dengan membeli sebagian saham Bank Central Asia (BCA) bersama dengan Grup Lippo saat itu.
Hartono bersaudara juga merambah sektor lainnya seperti peralatan elektronik, properti, perkebunan, hingga teknologi informasi dan game online.
Mereka menciptakan merek produk elektronik bernama Polytron, yang sempat dikira sebagai merk asing, bukan lokal. Kemudian, Michael dan Budi juga membangun kantor e-Commerce agar mereka dapat mengikuti tren bisnis online yang terus meningkat.
Selama beberapa tahun terakhir, Djarum Group telah bergerak ke sektor ritel online yang tumbuh cepat, mengakuisisi Kaskus, Infokost, Blibli, hingga Bolabob, Mindtalk, DailySocial, Kincir, dan Opini. Grup ini juga memiliki saham pengendali di agensi pemasaran digital Merah Cipta Media. Hartono bersaudara juga memiliki investasi di startup game Razer di Singapura.
2. Sri Prakash Lohia
Pria ini merupakan seorang imigran asal India. Dirinya sukses berkat perusahaan pembuat benang pintal yang didirikan tahun 1976 di Purwakarta, Jawa Barat, yaitu Indorama.
Kekayaannya tercatat US$ 7,3 miliar atau sekitar Rp 105,8 triliun. Hidupnya semakin sejahtera setelah perusahaannya itu memutuskan untuk memproduksi polyethylene terephtalate (PET) yang digunakan untuk produksi botol minuman plastik seperti Coke dan Pepsi.
Perusahaan juga telah menjadi produsen pembangkit tenaga listrik petrokimia yang juga membuat produk industri termasuk poliolefin pupuk, bahan baku tekstil dan sarung tangan medis. Meskipun bisnisnya sukses di Indonesia, pria itu kini berkediaman di London, Inggris. Putranya, Amit menjadi Wakil Ketua dari bisnis-bisnisnya.