.webp)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto kembali memprediksi pada kuartal III ekonomi Indonesia masih berada dalam angka minus.
Dalam paparannya di acara Rakernas Apindo 2020 yang disiarkan langsung lewat YouTube, Airlangga memprediksi ekonomi Indonesia di kuartal III berada pada level minus 1,0%. Sebelumnya, di kuartal II sendiri ekonomi Indonesia sudah minus 5,32%.
Jika nanti benar ekonomi dalam dua kuartal berturut-turut minus, maka Indonesia masuk ke dalam jurang resesi. Untuk itu, menurutnya pemerintah saat ini sedang memompa pertumbuhan ekonomi agar tetap tumbuh baik di kuartal III.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita di kuartal I menjadi sedikit negara yang masih alami ekonomi positif, kuartal II minus 5,32 mulai negatif. Maka perlu pompa pertumbuhan di kuartal III," ujar Airlangga, pada sambutannya, Rabu (12/8/2020).
Masih dalam paparannya, dia memprediksi ekonomi Indonesia baru bisa bangkit di kuartal IV dengan pertumbuhan sebesar 1,38%. Namun, kalau dirata-ratakan secara tahunan pertumbuhan ekonomi akan minus 0,49.
 Rakernas APINDO 2020 Foto: Screenshoot Live Rakernas APINDO 2020 |
Dia mengatakan pemerintah sendiri akan membelanjakan Rp 2.700 triliun anggaran, termasuk anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sepanjang tahun untuk mengerek pertumbuhan ekonomi. Hingga Juni menurutnya pemerintah sudah membelanjakan Rp 1.000 triliun.
"Dalam kuartal III dan IV diharapkan pemerintah bisa belanja Rp 1.700 triliun. Rp 700 triliun di Q3 dan Rp 1.000 triliun di Q4. Pak Presiden terus dorong belanja kementerian dipacu agar kita diharapkan bisa masuk ke jalur positif," ujar Airlangga.
Airlangga juga mengatakan di tahun 2021 ekonomi Indonesia akan mengalami pertumbuhan yang positif. Setidaknya di kuartal I 2021 ekonomi Indonesia dia prediksi tumbuh 3,20%
"Proyeksi 2021 hampir berbagai institusi mengatakan pertumbuhan ekonomi kita di jalur hijau dan positif," ujar Airlangga.
(eds/eds)
