Pertumbuhan ekonomi Inggris pada kuartal II 2020 tercatat kontraksi 20,4%, pada kuartal I ekonomi Inggris kontraksi 2,2% kondisi ini menyebabkan Inggris mengalami resesi ekonomi.
Jika Inggris mengalami resesi, bagaimana dampaknya ke Indonesia ya?
Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad mengungkapkan resesi Inggris tidak akan berdampak besar pada Indonesia. Hal ini karena Inggris bukanlah negara mitra dagang terbesar dengan RI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ke Indonesia itu relatif kecil, karena dia tidak masuk ke 10 negara mitra dagang Indonesia. Baik dari sisi perdagangan maupun investasi," kata dia saat dihubungi detikcom, Rabu (12/8/2020).
Baca juga: Kok Bisa Sih Inggris Resesi? |
Dia mengungkapkan apalagi Inggris juga bukan negara pembeli surat berharga negara (SBN) yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia. Kemudian di sektor pariwisata juga bukan termasuk yang tertinggi.
Tauhid mengatakan, Inggris saat ini lebih bermitra dengan China, contohnya persetujuan perjanjian dagang dengan China cukup besar termasuk dengan teknologi 5G.
Kinerja perekonomian Inggris pada 2020 diramal masih akan mengalami tekanan yang kuat. Bahkan bank sentral Inggris memproyeksi jika ekonomi Inggris secara tahunan terkontraksi 9,5%
(kil/dna)