Melihat Lagi Kritikan Fahri ke Pemerintah soal Vaksin

Melihat Lagi Kritikan Fahri ke Pemerintah soal Vaksin

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 13 Agu 2020 12:21 WIB
Jokowi-Maruf bersama Fahri Hamzah dan Fadli Zon (YouTube Setpres)
Foto: Jokowi-Ma'ruf bersama Fahri Hamzah dan Fadli Zon (YouTube Setpres)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja menganugerahkan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Republik Indonesia kepada 53 tokoh. Salah satunya adalah Fahri Hamzah yang mendapatkan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Nararya dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua DPR RI 2014-2019.

Menariknya, Fahri dikenal sebagai tokoh yang getol mengkritik dan menyoroti kebijakan pemerintah. Pekan lalu misalnya, ia menyoroti vaksin.

Seperti dikutip dari akun Twitternya @Fahrihamzah, Kamis (13/8/2020), Fahri menyinggung Menteri BUMN Erick Thohir. Ia mempertanyakan soal vaksin dalam negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak @erickthohir apa kabar? Soal vaksin itu yang kita sesalkan bukan karena pak menteri gak mau disuntik. Tapi kenapa bukan produk NKRI yang disuntik? Ini bulan kemerdekaan, pandemi sudah setengah tahun: kok kita kayak nunggu negara lain? Lembaga Eijkman dll kemana?" cuit Fahri seperti dikutip detikcom.

Fahri kemudian, menyinggung soal banyaknya tayangan yang seolah Indonesia bisa memproduksi vaksin sendiri. Dia bilang, seharusnya Indonesia bisa memproduksi vaksin sendiri.

ADVERTISEMENT

"Di awal pandemi, ramai sekali tayangan, seolah semua bisa kita produksi sendiri. Memang seharusnya kita produksi sendiri, dari alat2 kesehatan: masker, APD, ventilator, hingga obat dan vaksin. Kita harus percaya diri dan memproduksi secara mandiri. Ini waktunya. !" tegasnya.

Dia mengatakan, Indonesia memiliki sumber daya. Lalu, Indonesia mempunyai lembaga-lembaga yang hebat seperti Lembaga Eijkman.

Menurut Fahri, saat ini ialah waktunya Erick Thohir memimpin dalam hal kemandirian di era baru.

"Bung @erickthohir, ini waktunya, seperti anda bikin panggung seagames yang lalu. Maka panggung pandemi ini hadir agar anda memimpin orkestra kemandirian menghadapi era baru ini. Memang harusnya ini dipimpin presiden, tapi menurut saya anda saja yg pimpin. Kami tunggu!" ungkapnya.




(acd/ara)

Hide Ads