Fakta unik muncul dalam sidang lanjutan kasus korupsi Jiwasraya. Terdakwa Heru Hidayat terungkap telah memberikan uang saku ke salah satu putrinya sebesar Rp 100 juta per bulan. Hal ini dilakukan Heru sebagai salah satu cara tindak pencucian uang.
Melihat jumlahnya, Rp 100 juta untuk uang saku sebulan merupakan angka yang fantasi. Dengan uang sebesar itu bisa dipakai apa saja?
Perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho mengatakan dengan uang sebesar itu sebagai uang saku bisa digunakan untuk apapun. Kemungkinan, menurut Andy, uang saku besar ini digunakan untuk memenuhi gaya hidup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak banget yang bisa digunakan ya kalau ditanya itu bisa digunakan untuk apa saja, gaji eksekutif aja kalah ya. Cuma yang paling mungkin ya menurut saya akan dipakai buat gaya hidup ya, kan pasti semua kebutuhannya sudah terpenuhi," ungkap Andy kepada detikcom, Kamis (13/8/2020).
Dia menjelaskan dengan uang saku sebesar itu gaya hidup pasti berubah menjadi sangat tinggi kelasnya. Makan akan terus-menerus di restoran, mau belanja apapun tak berpikir dua kali.
"Makan pasti akan di restoran terus, mau jalan ke mana bisa. Mau belanja juga bisa, shopping apapun di mal," ujar Andy.
Dengan uang saku Rp 100 juta per bulan pun mau nongkrong dan hang out bersama teman pun bisa dilakukan kapanpun tanpa perlu memikirkan uangnya habis.
"Belum lagi hangout sama temannya, misalnya tiap malam ke klub atau main ke mana. Atau dia hobi nonton mau ke bioskop juga nggak mikir dua kali," kata Andy.
Sebelumnya, dalam sidang lanjutan kasus Jiwasraya, Kamis (12/8/2020), Jaksa Penuntut Umum (JPU) mau membuktikan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang dilakukan Heru Hidayat.
Dikutip dari CNBC Indonesia, terdakwa disebut membelikan apartemen untuk mengaburkan asal-usul kekayaan, hasil dari korupsi Jiwasraya.
Modus ini dilakukan terdakwa dengan memberikan uang saku kepada putrinya, Joanne Hidayat sebesar Rp 100 juta per bulan melalui rekening di Bank BCA.
Dalam sidang Joanne pun mengaku ayahnya memberikan Rp 100 juta per bulan. Dia menyebut uang itu digunakan membeli dua unit apartemen.
(dna/dna)