Pengusaha sekaligus miliarder Australia, Gina Rinehart dari Hancock Prospecting Pty berencana melakukan penambangan batu bara di Pegunungan Rocky Kanada. Untuk memuluskan langkahnya tersebut, Gina 'merayu' warga dengan penggalangan dana tahunan hingga perbaikan lapangan golf.
Mengutip Reuters, Jumat (14/8/2020), Tambang Grassy Mountain milik Riversdale Resources dari Hancock diperkirakan akan memproduksi 4,5 juta ton batu bara untuk pembuatan baja per tahun. Tambang ini akan menjangkau lahan 2.800 hektar. Para penentang mengatakan proyek itu akan membahayakan satwa liar dan air di daerah tersebut.
Pada Juni, Provinsi Alberta membatalkan pembatasan sejak era tahun 1970-an pada pertambangan batu bara tambang terbuka untuk memulai ekonomi yang terpukul parah oleh pandemi virus Corona dan anjloknya harga minyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proposal untuk Grassy Mountain mendahului perubahan itu. Namun, langkah Alberta bertentangan Perdana Menteri Liberal Justin Trudeau yang berupaya mengurangi ketergantungan batu bara seiring semakin banyak bank, asuransi dan investor yang menghindari bahan bakar fosil karena masalah iklim.
Audiensi publik dijadwalkan akan dimulai pada bulan Oktober untuk Grassy Mountain, yang membutuhkan persetujuan federal dan provinsi.
Hancock adalah salah satu dari sekian banyak perusahaan Australia yang memiliki proyek di wilayah tersebut, yang bertujuan untuk mengirimkan batu bara (coking coal) dari Alberta ke pasar Asia. Atrum Coal dan Montem Resources juga mengejar tambang terdekat dan usaha eksplorasi, seperti halnya pengembang swasta Cabin Ridge Project Ltd.
Perusahaan telah mensponsori penggalangan dana tahunan dan juga membuka lapangan golf yang baru dibangun kembali bulan ini, disertai delapan hole baru di Crowsnest Pass Golf Club.
(fdl/fdl)