Ustadz Yusuf Mansur juga merupakan pegiat berkebun. Di pekarangan dan di atap rumah Ustadz YM menanam cabe, tomat, bawang bahkan sampai pohon durian.
Selain itu, Ustadz YM juga memiliki kolam ikan yang mengelilingi rumahnya. Ustadz YM mengungkapkan hal ini dia lakukan sejak beberapa tahun lalu demi ketahanan pangan keluarga.
"Sawah kini banyak digunakan untuk kawasan industri. Lahan semakin sempit karena itu masyarakat juga harus mampu memaksimalkan lahan sekitar rumah untuk berkebun sayuran dan buah-buahan," kata dia.
Dia menyebutkan hobi berkebunnya ini membuat rumahnya menjadi sejuk dan asri. Ustadz YM mengatakan hasil panen sayuran dan ikan lele dari kebunnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Menurut dia setiap masyarakat memiliki kemampuan untuk mendukung ketahanan pangan keluarga. Misalnya menggunakan lahan pekarangan atau atap rumah untuk bertanam.
Saat ini Ustadz YM juga menginisiasi Daqu Agrotechno sebagai lembaga otonom Daarul Quran yang akan mengelola pertanian sebagai aktivitas pengembangan ekonomi, pemberdayaan dan pendidikan pertanian.
Kegiatan pertanian Daqu Agrotechno akan menjadi model pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis pertanian berkelanjutan, dimana model tersebut bisa menjadi pusat informasi dan edukasi pertanian bagi masyarakat.
Daqu Agrotechno memperkuat isu pembangunan ekonomi masyarakat melalui sektor pertanian. Di tataran strategis untuk jangka panjang, Daqu Agrotechno akan mengusung model program pertanian berkelanjutan sebagai sebuah alternatif dalam mengangkat kesejahteraan masyarakat marginal di pedesaan.
(kil/eds)