Indonesia sedang merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan yang ke-75. Meski telah 75 tahun merdeka, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan pemerintah khususnya di sektor ekonomi.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal mengatakan tantangan yang harus diselesaikan Indonesia di 75 tahun ini adalah mewujudkan kesejahteraan rakyat. Meskipun Indonesia telah naik kelas menjadi negara berpenghasilan menengah atas (upper middle income country), posisinya terancam turun kelas lagi karena kondisi ekonomi yang terdampak Corona.
"Dengan adanya pandemi 2020 ini dari perhitungan saya kita akan kembali jatuh ke lower middle income country karena kita baru naik sedikit di atas trace hold-nya yang ditetapkan oleh World Bank. Jadi kalau kita pertumbuhan tahun ini minus, kontraksi, maka kita akan jatuh lagi ke lower middle income country walaupun kalau pemulihannya cepat di 2021 bisa naik lagi," kata Faisal kepada detikcom, Senin (17/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PR selanjutnya adalah dari sisi meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Kualitas SDM di Indonesia saat ini, kata Faisal, masih jauh tertinggal dengan negara tetangga dan harus ditingkatkan.
"SDM kita dari sisi competitiveness skill, pendidikan, masih tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga ASEAN seperti Malaysia, Filipina, Thailand. Itu mesti ditingkatkan bahkan perlu kita akselerasi supaya gap-nya makin lama makin kecil dan kita paling tidak bisa mengejar dengan negara tetangga walaupun dibanding negara maju masih agak jauh," ucapnya.
Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad menambahkan bahwa PR pemerintah yang harus diselesaikan adalah bagaimana mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial yang masih banyak terjadi.
"Kemiskinan kita berada pada kurang lebih hampir 30 juta penduduk dalam garis kemiskinan dan ini saya kira pekerjaan terberat kita," jelasnya.
Tauhid menyadari dengan kondisi pandemi seperti ini akan membuat pemerintah semakin sulit menyelesaikan PR tersebut. Sebab bukanya turun, beberapa masalah seperti kemiskinan dan pengangguran malah meningkat di kondisi sekarang.
"Tingkat pengangguran yang semula sekitar 5% bisa mencapai 10% pada saat pandemi ini kurang lebih hampir 14 juta penduduk Indonesia berada pada pengangguran, setiap hari kemiskinan bisa bertambah. Memang tantangannya setelah pandemi jauh lebih berat. Setelah pandemi ini membuat ekonomi akan sama lagi 5% ini akan berat karena situasi setelah pandemi berubah," terangnya.
Meski begitu, dia yakin pemerintah bisa menyelesaikannya jika semua dilakukan dengan kerja keras melalui tim yang solid. "Yang kita inginkan adalah langkah-langkah serius untuk mengatasi pandemi itu sendiri," ungkapnya.
Baca juga: Tidak Lockdown, Ekonomi Jepang Tetap Resesi |
(eds/eds)