Memperingati hari kemerdekaan, ratusan toko di mal bersiap memberikan beragam diskon. Diskon ini dilakukan dalam gelaran Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) 2020.
Beragam produk mendapatkan potongan harga gila-gilaan mulai dari makanan, minuman, hingga produk fesyen. Namun di saat yang bersamaan, ekonomi saat ini juga tengah dibayangi resesi dan menuntut kita tetap berhemat diri.
Dengan diskon yang bertebaran, apakah ini saat yang tepat untuk berbelanja?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut perencana keuangan Aidil Akbar Madjid, masyarakat harus tetap cermat berbelanja. Aidil menjelaskan, kondisi keuangan tetap harus diperhatikan meski banyak diskon bertebaran.
"Diskon itu bukan perintah untuk belanja. Jadi bukan gara-gara diskon, saya mesti belanja. Lihat kondisi keuangan dulu lah, kalau memang pas-pasan ya mesti menahan diri, jangan ambil resiko," ujar Aidil kepada detikcom, Minggu (17/8/2020).
Malah Aidil menyarankan, kalau ada uang yang lebih, ada baiknya ditabung untuk mempersiapkan diri di situasi yang penuh ketidakpastian.
"Permasalahannya adalah ini kondisi pandemi, mau resesi, jadi masyarakat yang keuangannya pas-pasan, keuangannya megap-megap jangan belanja. Kalau ada lebih, baiknya disimpan dulu menyiapkan kondisi begini," kata Aidil.
Justru Aidil mengatakan, jangan takut ketinggalan diskon, pasalnya di Indonesia diskon sering diberikan. Ada hari besar sedikit, diskon langsung bertebaran.
"Jangan takut ketinggalan diskon lah, kita negara sering diskon, diskon Agustusan kelar, dua bulan ke depan diskon lagi. Kecuali tinggal di Singapura, diskon cuma di season tertentu sekali setahun baru dimaksimalkan, kita kan tanggal merah dikit langsung diskon," kata Aidil.
Sementara itu, perencana keuangan Andy Nugroho menyatakan bahwa masyarakat harus paham kebutuhan masing-masing sebelum memilih mau belanja atau tidak. Kalau memang kebutuhan utama sudah terpenuhi semua lebih baik jangan belanja.
"Tergantung kebutuhan masing-masing ya. Kalau kita nggak butuh urgent barangnya, browsing pengin beli ini itu itu lah yang harus diperhatikan," ujar Andy.
(eds/eds)