Jangan Kaget! Tren Kenaikan Harga Emas Belum Berakhir

Jangan Kaget! Tren Kenaikan Harga Emas Belum Berakhir

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 18 Agu 2020 09:08 WIB
A woman checks products in a gold and jewellery store in the central Anatolian city of Corum, Turkey, May 11, 2017. Picture taken May 11, 2017. REUTERS/Umit Bektas
Ilustrasi/Foto: REUTERS/Umit Bektas.
Jakarta -

Tren kenaikan harga emas dinilai masih akan terus terus terjadi. Meskipun baru-baru ini harga emas sempat tersandung dan mengalami penurunan.

Harga emas telah mencapai puncaknya sejauh ini pada tahun 2020. Tren kenaikan membuat harga emas melonjak ke level melebihi US$ 2.000 per troy ons pada awal Agustus.

Namun tren kenaikan itu sempat terhenti pekan lalu. Harga logam mulia turun di bawah US$ 2.000 per troy ons.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami pikir reli harga emas belum selesai," kata Manpreet Gill dari Standard Chartered Private Bank, dikutip dari CNBC, Selasa (18/8/2020).

Gill mengatakan penurunan harga emas baru-baru ini disebabkan oleh kenaikan imbal hasil obligasi. Imbal hasil keuangan Amerika Serikat (AS) melonjak awal pekan lalu.

ADVERTISEMENT

Hasil benchmark Treasury 10 tahun terakhir di 0,691%. Kenaikan imbal hasil memberikan tekanan pada aset non-imbal hasil, seperti emas salah satunya.

"Itu kembali ke suku bunga. Salah satu penjelasan terbaik mengapa emas melonjak dan turun seperti tahun ini adalah hasil obligasi," kata Gill.

Tak berbeda, analis dari Fitch Solutions memprediksi harga emas akan tetap menunjukan tren kenaikan dalam beberapa bulan ke depan. Ketegangan geopolitik dan pemulihan ekonomi global jadi pemicunya.

"Kami memperkirakan harga emas akan tetap didukung dalam beberapa bulan mendatang dengan meningkatnya ketegangan geopolitik dan pemulihan ekonomi global yang tidak merata dan lambat," tulis Fitch Solutions dalam laporannya.

Fitch Solutions memiliki perkiraan harga emas tahun 2020 akan berada di rentang US$ 1.850 per troy ons.

"Dari perspektif teknis, kami yakin harga emas tetap berada pada posisi naik, menghormati tren naik jangka panjang yang mendasari karena kekhawatiran atas ekonomi global tetap ada selama beberapa bulan mendatang, mendukung aset safe haven termasuk emas," tulis analisa Fitch Solution.




(ara/ara)

Hide Ads