Orang Terkaya ke-5 Dunia Juga Mau Beli TikTok

Orang Terkaya ke-5 Dunia Juga Mau Beli TikTok

Dana Aditiasari - detikFinance
Selasa, 18 Agu 2020 13:36 WIB
Larry Ellison
Lawrence Joseph Ellison (Foto: Getty Images)
Jakarta -

Perusahaan teknologi milik Lawrence Joseph Ellison, Oracle Corp telah mengadakan pembicaraan awal dengan pemilik TikTok di China, ByteDance.

Perusahaan milik salah satu orang terkaya AS itu secara serius mempertimbangkan untuk membeli operasi aplikasi di Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Selandia Baru, surat kabar Financial Times melaporkan, seperti dikutip dari Gadgets360, Senin (17/8/2020).

Oracle bekerja dengan beberapa investor AS yang sudah memiliki saham di ByteDance, termasuk General Atlantic dan Sequoia Capital, demikian dilaporkan Financial Times.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ByteDance dan TikTok tidak memberikan komentar atas laporan FT tersebut, sementara Oracle menolak berkomentar.

Oracle Memenangkan Cloud Computing Deal Dengan Zoom saat Video Call Surge Reuters melaporkan awal bulan ini bahwa Twitter telah mendekati ByteDance untuk menyatakan minatnya dalam memperoleh operasi TikTok AS, sementara Microsoft masih menjadi favorit untuk mencapai kesepakatan.

ADVERTISEMENT

Financial Times mengatakan pada hari Senin bahwa Microsoft juga secara serius mempertimbangkan tawaran untuk mengambil alih operasi global TikTok di luar negara-negara yang diuraikan sebelumnya pada bulan Agustus.

Microsoft sangat tertarik untuk membeli TikTok di Eropa dan India, di mana TikTok baru-baru ini dilarang oleh pemerintah India setelah ketegangan di perbatasan dengan China, kata surat kabar itu.

Tetapi ByteDance menentang gagasan menjual aset apa pun selain yang ada di AS, Kanada, Australia, dan Selandia Baru, menurut laporan itu.

Presiden AS Donald Trump pekan lalu memerintahkan ByteDance untuk melepaskan operasi aplikasi video AS dalam waktu 90 hari, meningkatkan tekanan pada perusahaan China atas kekhawatiran tentang keamanan data pribadi yang ditanganinya.

Jenderal Atlantic dan Sequoia Capital tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.




(dna/ang)

Hide Ads