Apa Jadinya Jika TikTok Dilarang?

Apa Jadinya Jika TikTok Dilarang?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 14 Agu 2020 13:10 WIB
Presiden AS Donald Trump resmi keluarkan perintah eksekutif melarang TikTok dan WeChat beroperasi di AS. Aturan itu berlaku dalam 45 hari ke depan.
Foto: AP Photo
Jakarta -

Beberapa negara akan melarang penggunaan aplikasi asal China, TikTok. Larangan ini pun dikeluhkan oleh para pengguna di negara tersebut.

Seperti dikutip dari CNN, Jumat (14/8/2020), Jaya Lall pertama kali bergabung dengan TikTok pada awal Maret dengan membuat tayangan untuk ulang tahun temannya. Aplikasi video ini kemudian menjadi penting bagi dirinya saat tiga minggu kemudian India lockdown karena Corona.

Tak lama, ia mengunggah 9 video tentang menari dan lip sync lagu Hindi. Secara singkat ia bisa mengumpulkan 8.000 pengikut. "Saya tidak pernah berpikir bahwa saya bisa menyanyi, atau menari, atau membuat semua wajah ini," kata Lall.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 29 Juni lalu, pemerintah India tiba-tiba melarang TikTok dan sejumlah aplikasi lainnya. Hal itu merupakan buntut dari konflik perbatasan antara India dan China yang menewaskan sedikitnya 20 tentara. Aplikasi paling populer dari China yang dilarang termasuk platform perpesanan WeChat dan situs media sosial Weibo.

Lall mengungkapkan, larangan itu menghilangkan sesuatu yang positif dalam hidupnya.

ADVERTISEMENT

"Anda lupa waktu. Berjam-jam berlalu, Anda tidak menyadarinya. Sangat menyenangkan. Kami masih berharap TikTok akan kembali," ungkapnya.

Hal ini juga menjadi sebuah tanda bagi Amerika Serikat (AS). Presiden AS Donald Trump mempertimbangkan tindakan serupa saat dia meningkatkan pertempuran jangka panjangnya dengan China atas teknologi dan keamanan. Trump telah menandatangani perintah eksekutif pekan lalu yang akan melarang TikTok dalam 45 hari jika tidak menemukan pembeli AS.

Berita tentang kemungkinan larangan membuat TikTok Amerika menjadi heboh dan membuat penggunanya mencari tahu bagaimana mereka dapat mengalihkan pengikut mereka ke aplikasi lain seperti Instagram atau YouTube.

Seperti di Amerika Serikat, pengumuman larangan di India membuat para influencer buru-buru memposting video dan meminta penonton TikTok untuk mengikuti mereka di Instagram YouTube, atau platform lain.

"Saat ini yang pasti tidak ada yang bisa mendekati TikTok," kata Abhay Jani.

Lall juga telah mencoba berbagai aplikasi yang berbeda termasuk Roposo, platform video Amerika Triller dan Instagram Reels. Penemuan terbarunya adalah aplikasi karaoke bernama StarMaker.

"Semuanya tidak berguna, sangat buruk," katanya.

Kehilangan India adalah pukulan besar bagi TikTok. Banyaknya pengguna internet yakni sebanyak 700 juta pengguna menjadikannya pasar terbesar kedua di dunia setelah China.

TikTok telah diinstal sebanyak 26,4 juta dengan rata-rata 660.000 pemasangan sehari. Kemudian, menghasilkan pendapatan kotor sekitar US$ 317.000 dari pembelian dalam aplikasi di India dalam enam minggu menjelang pelarangan, menurut firma analitik Sensor Tower.

Ini bukan pertama kalinya TikTok dilarang di India. TikTok pernah diblokir dari toko aplikasi di negara itu tahun lalu setelah pengadilan memutuskan aplikasi dapat mengekspos anak-anak ke konten yang tidak pantas. Namun, dipulihkan kurang dari dua minggu kemudian setelah TikTok berhasil mengajukan banding atas keputusan tersebut.



Simak Video "Video: Banyak HP yang Terinstal TikTok Dijual di AS"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads