Maskapai penerbangan Eropa Ryanair dan EasyJet melaporkan akan memangkas jadwal penerbangan mereka. Hal itu dilakukan sebagai upaya penyelamatan bisnis di tengah krisis pandemi virus Corona.
Dikutip dari CNN, Selasa (18/8/2020) maskapai asal Irlandia Ryanair berencana memangkas seperlima jadwal penerbangannya. Sedangkan maskapai asal Switzerland EasyJet berencana memangkas pernerbangannya di Inggris.
Selain itu, EasyJet juga akan menghentikan operasinya di London Stansted, London Southend dan Newcastle pada 31 Agustus 2020. Stansted dan Newcastle akan hanya melayani pesawat masuk. Sedangkan di Southend secara total dihentikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penutupan pangkalan dapat mengakibatkan 670 pekerja akan terdampak PHK. Sebelumnya EasyJet pada Mei lalu terlah memangkas 4.500 posisi, melalui langkah-langkah seperti paket redundansi sukarela, kontrak paruh waktu, dan cuti tak berbayar.
EasyJet berencana akan terus beroperasi di delapan pangkalan Inggris, termasuk Gatwick dan Luton London yang melayani hampir 500 rute.
"Upaya yang kami lakukan sangat sulit, terutama jika harus tidak lagi tidak mempekerjakan pilot di tiga bandara. Hal itu disebabkan karena pembatasan di Inggris yang mempengaruhi permintaan perjalanan," kata CEO EasyJet Johan Lundgren.
Perjalanan di Eropa hampir terhenti, meskipun saat itu masuk puncak musim turis. Menurut Ryanair sejak 10 hari terakhir pelemahan perjalanan makin memburuk di saat makin tingginya kasus COVID-19 di Eropa. Akibatnya, sejumlah jadwal penerbangan Ryanair akan dipangkas sekitar 20% dari September-Oktober.
Juru bicara Ryanair mengatakan pemangkasan jadwal penerbangan akan difokuskan pada negara-negara seperti Spanyol, Prancis, Swedia dan Irlandia, yang kini meningkatkan kebijakan lockdown saat kasus COVID-19 makin tinggi.
Hal ini menambah panjang daftar maskapai yang babak belur dihantam Corona. Maskapai di hampir di semua negara terkena dampak pandemi Corona.
(zlf/zlf)