China Masih Rajanya Produk Impor di RI, Nih Buktinya

China Masih Rajanya Produk Impor di RI, Nih Buktinya

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 18 Agu 2020 21:15 WIB
Setelah beberapa bulan mengalami defisit alias tekor, pada Mei 2019 posisi neraca perdagangan berbalik menjadi surplus.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Dengan luasan wilayah yang besar, serta jumlah penduduk yang begitu banyak, Indonesia masih menjadi target pasar yang menarik bagi produk asing. Namun hingga saat ini penguasa pasar Indonesia masih tak tertandingi yakni Tiongkok.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor di Juli 2020 mencapai US$ 10,47 miliar. Angka itu turun 2,73% jika dibandingkan Juni 2020 sebesar US$ 10,76 miliar dan turun 32,55% jika dibandingkan dengan Juli 2019.

Meski turun, impor dari beberapa negara masih mengalami kenaikan. Korea Selatan (Korsel) menjadi negara asal impor non migas RI dengan kenaikan paling tinggi di Juli 2020 sebesar US$ 119,4 juta. Kemudian disusul impor barang non migas dari China yang naik US$ 78,2 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski kenaikan impor dari Korsel lebih tinggi, Tiongkok masih menjadi negara asal impor non migas terbesar di Indonesia. Pangsa pasarnya mencapai 29,31% dengan nilai impor non migas mencapai US$ 21,36 miliar dalam periode Januari-Juli 2020.

Kemudian posisi kedua di susul oleh Jepang. Namun penguasaan pasarnya sangat jauh dengan China, yakni hanya 9,26% dengan nilai impor non migas sebesar US$ 6,75 miliar.




(das/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads