Resmi Unicorn, Valuasi SpaceX Tembus Rp 679 T

Resmi Unicorn, Valuasi SpaceX Tembus Rp 679 T

Vadhia Lidyana - detikFinance
Kamis, 20 Agu 2020 23:00 WIB
In this Wednesday, May 27, 2020 image from video made available by SpaceX, NASA astronauts Bob Behnken, background left, and Doug Hurley sit in the Crew Dragon capsule as the launch from the Kennedy Space Center in Cape Canaveral, Fla., is aborted due to weather problems. (SpaceX via AP)
Foto: SpaceX via AP
Jakarta -

SpaceX sukses mengumpulkan dana sebesar US$ 1,9 miliar atau sekitar Rp 28 triliun (kurs Rp 14.761) di bulan Agustus ini. Dengan tambahan dana tersebut, valuasi perusahaan milik Elon Musk itu tembus US$ 46 miliar atau sekitar Rp 679 triliun.

Dilansir dari CNN, Kamis (20/8/2020), kesuksesan penggalangan dana tersebut tak lain karena rencana perusahaan membangun konstelasi satelit Starlink untuk menawarkan internet broadband secara komersial pada akhir tahun 2020.

SpaceX sekarang menduduki posisi ketiga dari daftar perusahaan start-up terbesar di dunia yang meraih gelar unicorn dengan valuasi di atas US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14,76 triliun. Sementara posisi pertama dan kedua diduduki oleh dua perusahaan teknologi raksasa China yakni Didi Chuxing dan induk dari TikTok, ByteDance.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, SpaceX tidak melampirkan data keuangannya untuk publik. Selama ini, perusahaan menegosiasikan investasi baru secara tertutup, dan memang tak memiliki kewajiban untuk melaporkan keuangannya pada publik layaknya perusahaan yang sudah melantai di bursa saham.

Beberapa analis dan investor Wall Street berpendapat valuasi SpaceX tersebut masih belum sepenuhnya terukur.

ADVERTISEMENT

Analis Morgan Stanley misalnya, menulis dalam sebuah laporan bulan lalu bahwa SpaceX dapat bernilai hingga US$ 200 miliar atau sekitar Rp 2.952 triliun jika proyek Starlink sukses. Sementara, prediksi valuasi terendah dari SpaceX menurut Morgan Stanley ialah sekitar US$ 50 miliar atau sekitar Rp 738 triliun.

Belum lagi menghitung proyek SpaceX lainnya termasuk mengantarkan astronot dan kargo untuk NASA dengan roketnya, membangun prototipe besar untuk calon roket Mars, dan meluncurkan satelit untuk militer AS.

Berbagai proyek itu menjadi daya tarik bagi investor, dan banyak yang berebut untuk memiliki sebagian saham di perusahaan tersebut.




(fdl/fdl)

Hide Ads