Mengutip Reuters, Jumat (21/8/202), Chief Executive Goodyear Tire (GT.O) Rich Kramer mengatakan perusahaan telah melakukan klarifikasi kebijakan dan tidak akan melarang karyawannya untuk mengenakan pakaian apapun. Termasuk pakaian yang menunjukkan dukungan kepada pihak tertentu.
Goodyear memang memiliki kebijakan lama yang meminta karyawannya untuk menahan diri dari pernyataan dukungan kepada kandidat politik manapun saat berada di tempat kerja. Pihak Goodyear mengatakan kabar itu beredar luas dari gambar yang diambil oleh salah satu buruh pabrik melalui grup percakapan perusahaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gambar tersebut menunjukkan pakaian yang dianggap pantas dan tidak pantas. Seperti kalimat 'Black Lives Matter' dan 'Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender Pride' dianggap dapat diterima, sedangkan 'Blue Lives Matter' dan 'MAGA Attire' tidak.
Kramer mengatakan Goodyear sangat mendukung penegakan hukum. Hal itu ditunjukkan dengan memasok ban kepada polisi dan kendaraan pemadam kebakaran selama lebih dari 100 tahun.
"Hubungan itu adalah dasar bagi perusahaan kami. Goodyear selalu mendukung penegakan hukum dan keadilan yang setara," ucap Kramer.
Gara-gara kejadian ini, saham Goodyear turun sebanyak 6% pada perdagangan Rabu setelah tweet Trump muncul.
Gedung Putih tidak mengomentari pernyataan baru Goodyear, tetapi penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow sebelumnya membela seruan boikot, dengan mengatakan Goodyear harus mengubah kebijakan tempat kerjanya untuk mengizinkan pidato politik.
Simak Video "Video: Trump Nggak Mau Hubungannya dengan Elon Musk Makin Memanas"
[Gambas:Video 20detik]
(toy/hns)