Kinerja ekspor Indonesia pada Juli 2020 menunjukkan peningkatan di tengah perlambatan perekonomian global. Nilai ekspor nasional pada periode tersebut mencapai 13,7 miliar dolar AS atau naik 14,3% dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan impornya menurun sebesar 2,7% dibandingkan Juni 2020. Indonesia mengalami surplus tertinggi sejak tahun 2011
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan raihan ini bisa menjadi momentum untuk meningkatkan nilai domestik dan harus dipertahankan sebagai motor pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kita mulai melihat penguatan rantai nilai domestik, para pelaku ekonomi lebih mengoptimalkan ketersediaan berbagai produk di dalam negeri," ujar Agus dalam keterangannya, Senin (24/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mau Genjot Ekspor, Ini Langkah Kemendag |
Agus menyebutkan, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan, baik pada Juli 2020 maupun secara kumulatif pada periode Januari sampai Juli 2020. Neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2020 surplus 3,3 miliar dolar AS, naik hampir tiga kali lipat dibandingkan Juni 2020 yang surplus 1,2 miliar dolar AS.
"Peningkatan tersebut didorong perbaikan neraca perdagangan nonmigas dengan mitra dagang utama seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Singapura. Bahkan neraca nonmigas Indonesia dengan Singapura pada Juli 2020 kembali surplus, setelah pada bulan sebelumnya mengalami defisit," jelas Agus.
Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari sampai Juli 2020 surplus sebesar 8,7 miliar dolar AS. Capaian pada semester pertama 2020 lebih baik dari periode sama 2019 yang mengalami defisit sebesar 2,2 miliar dolar AS.
"Perbaikan neraca perdagangan ini karena terjadinya penurunan impor yang lebih tajam dibandingkan penurunan ekspornya," tuturnya.
Simak Video "Video Tom Lembong: Mendag Lain Bisa Buktikan Importasi Gula Tak Langgar Hukum"
[Gambas:Video 20detik]