Kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol sudah dibuka kembali sejak 20 Juni 2020. Pembukaan kembali ini dilakukan dengan membatasi pengunjung hanya diperbolehkan untuk warga domisili DKI Jakarta yang dibuktikan dengan memperlihatkan KTP/SIM/Paspor/Kartu Pelajar saat memasuki pintu gerbang.
Sementara itu, pengunjung yang identitasnya tidak berdomisili di DKI Jakarta tidak diizinkan masuk. Tak hanya itu, anak berusia di bawah 9 tahun juga dilarang masuk ke Ancol.
Lantas, sampai kapan pembatasan ini berlaku?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) Teuku Sahir Syahali mengungkapkan, saat ini pihaknya masih terus memberlakukan pembatasan pengunjung. Pasalnya, penambahan kasus baru positif Corona masih tinggi.
Baca juga: Gara-gara Corona, Ancol Rugi Rp 146 Miliar |
"Perihal pertanyaan KTP DKI kita masih menyesuaikan peraturan pemerintah. Karena sesuai yang kita ketahui semua, karena kondisi COVID-19 positive rate masih tinggi, sehingga kita juga mengikuti pembatasan-pembatasan KTP DKI," kata Sahir dalam papara publik PJAA yang digelar secara virtual, Senin (24/8/2020).
Namun, jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghapus pembatasan itu, maka pihaknya akan membuka pintu Ancol bagi warga di luar DKI.
"Tapi jikalau sudah ada green light dari pemerintah dan usia batasan 9 tahun ke atas, akan segera kita informasikan secara massive, dan semoga pandemi ini cepat berakhir sehingga semua akan aman dalam berekreasi," ujarnya.
Sebagai informasi, Direktur Keuangan PJAA Hari Sundjojo menyatakan Ancol sempat menutup operasionalnya sejak 14 Maret hingga 19 Juni 2020 untuk mencegah penyebaran COVID-19, serta mengikuti kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Akibatnya, pengunjung Ancol menurun drastis selama Januari-Juni 2020.
"Penurunan pengunjung itu memang terjadi. Kalau kita bandingkan 2019 sampai dengan realisasi Juni 2020 turun sebesar 61%, dan ini berdampak pada kinerja keuangan kita di semester I-2020. Ini menyebabkan kita turun pendapatan kurang lebih 58% di Juni," terang Hari.
(zlf/zlf)