Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat General Electric memperpanjang kontrak CEO Larry Culp. Dewan GE berjanji akan memberikan bonus hingga US$ 230 juta setara Rp 3,3 triliun (kurs Rp 14.700) jika Culp mau bertahan di GE untuk menyelamatkan nasib GE di masa pandemi virus Corona.
Sejak pandemi melanda, berdampak pada bisnis GE pada mesin jet yang merupakan titik terang terbesar GE. Harga saham GE telah anjlok 43% tahun ini menjadi US$ 6,28.
Dikutip dari CNN, Senin (24/8/2020) bayaran Culp didapat jika dia dapat meningkatkan saham perusahaan. Jika saham berhasil naik 200% perusahaan berjanji untuk menghadiahkan saham senilai US$ 124 juta (Rp 1,8 triliun). Jika harga saham GE melonjak 250% menjadi US$ 16,67, bonus yang didapat US$ 230 juta
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dewan GE memberikan perpanjang kontrak Culp selama dua tahun, hingga Agustus 2024.
"Dalam menyetujui amandemen perjanjian kerja Mr. Culp dan penghargaan ini, dewan mempertimbangkan kepentingan terbaik pemegang saham dan tujuan memperpanjang masa jabatan Mr. Culp secara substansial," kata GE.
Perpanjangan kontrak ini diperkuat dari 200 juta alasan perusahaan yang menginginkan Culp agar tetap di GE. Salah satunya, Culp telah membantu GE keluar dari tunggakan utang pada 2018. Saat itu Culp pertama kali bergabung dengan GE tepatnya Oktober 2018.
Berbagai langkah dilakukan Culp untuk melunasi utang GE pada waktu itu, dari menjual aset hingga memotong biaya perusahaan. Culp mendapatkan pujian karena menyelamatkan perusahaan dari kehancuran.
Hingga akhirnya pembakaran uang tunai berhenti dan harga saham GE melesat dari US$ 10,85 per lembar menjadi US$ 13,16 per lembar pada Februari 2020.
(dna/dna)