Belajar dari Malaysia, Sri Mulyani Wanti-wanti Kontraksi Ekonomi RI

Belajar dari Malaysia, Sri Mulyani Wanti-wanti Kontraksi Ekonomi RI

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 25 Agu 2020 08:30 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Kontraksi ekonomi yang terjadi pada Malaysia membuat Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati waspada. Sebab pelemahan ekonomi yang terjadi di negara tetangga itu cukup dalam, bahkan lebih rendah dibandingkan Indonesia.

Menurut Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, apa yang dialami oleh negara serumpun, Malaysia harus menjadi pemacu agar Indonesia tak mengalami nasib yang sama.

"Kalau negara tetangga kita seperti Malaysia mengalami kontraksi hingga di atas 17%, kita mengalami kontraksi di angka 5,3%, ini harus menjadi pemacu bagi kita untuk menghindarkan kondisi pemburukan ekonomi yang berkelanjutan," kata dia saat memberi arahan pada pelantikan pejabat eselon I dan II yang ditayangkan di saluran YouTube Kemenkeu RI, Senin (24/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelemahan ekonomi tersebut sebagai dampak dari pandemi COVID-19 yang dialami hampir semua negara di dunia.

"Banyak negara yang mendapatkan dampak yang luar biasa dalam bentuk ekonominya merosot sangat tajam. Beberapa negara pada Kuartal kedua telah menunjukkan kontraksi ekonomi yang sangat dalam," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu, lanjut Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, pemerintah terus memonitor program pemulihan ekonomi nasional yang tertuang di dalam Perpres 72 untuk APBN, serta langkah-langkah penanganan baik di sektor kesehatan, bantuan sosial, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan sektor-sektor lainnya.

Dia juga meminta anak buahnya bekerja lebih keras dalam menghadapi kondisi saat ini. Baca di halaman selanjutnya.

Dirinya memberi wejangan kepada para anak buahnya saat melantik pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan kemarin. Dia meminta pejabat di Kemenkeu termasuk yang baru dilantik bisa aktif dalam memecahkan permasalahan yang terjadi saat ini.

"Saudara-saudara tidak boleh menunggu, saudara-saudara tidak hanya duduk apalagi di belakang Zoom kamera dan tidak aktif menolong dan memonitor serta membantu memecahkan masalah di dalam setiap aliran dana yang berasal dari APBN," jelas Sri Mulyani.

Kepada semua dilantik, Sri Mulyani juga mengingatkan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait rencana Undang-undang APBN tahun 2021 yang akan mulai dibahas dengan DPR pada bulan ini hingga September dan Oktober.

"Kebijakan fiskal untuk tahun 2021 adalah lanjutan dari kebijakan APBN 2020 yang sangat dipengaruhi dan diwarnai oleh kondisi COVID-19. Kita berharap pada tahun 2021 kita makin mantap di dalam memulihkan ekonominya melalui kebijakan fiskal yang masih ekspansif meskipun kita secara bertahap mengelola konsolidasi secara hati-hati," ujarnya.

"Kalau Anda tidak siap untuk bertempur sampaikan pada atasan bahwa Anda tidak siap sehingga kami bisa melakukan langkah-langkah yang cepat, tepat, dan efektif," sambung Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Dia menambahkan, dirinya meminta seluruh jajaran Kementerian Keuangan untuk bertempur dan menggunakan semua kebijakan, instrumen dan sumber daya yang ada untuk membantu masyarakat, perekonomian, dan melakukan pemulihan.



Simak Video "Video: Sri Mulyani Sebut APBN Bulan Mei Defisit Rp 21 T"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads