Waspada Bu Sri Mulyani, Penerimaan Negara Minus Semua!

Waspada Bu Sri Mulyani, Penerimaan Negara Minus Semua!

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 25 Agu 2020 11:03 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, dan Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti menggelar rapat dengan Banggar DPR membahas RAPBN Tahun anggaran 2020. Rapat kerja tersebut dipimpin oleh Kahar Muzakir  dan didampingi wakilnya Said Abdullah dan Jazilul Fawaid.
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta -

Pandemi Corona belum berakhir. Banyak sektor terdampak virus ganas ini, termasuk penerimaan negara.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan sampai akhir Juli 2020 penerimaan negara di APBN sudah terkumpul Rp 922,2 triliun. Jumlah ini, kata dia, setara 54,3% dari Perpres 72 yang merupakan landasan APBN 2020 terbaru.

"Dibanding tahun lalu adalah negatif 12,4%. Ini yang harus kita waspadai," katanya dalam konferensi pers APBN KiTa melalui virtual conference, Selasa (25/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, penerimaan perpajakan RI sudah mengumpulkan Rp 711,0 triliun atau 50,6% dari target pendapatan perpajakan sebesar Rp 1.404,5 triliun.

"Pendapatan perpajakan ini dibandingkan Juli 2019 negatif 12,3%," tambahnya.

ADVERTISEMENT

"Kalau kita breakdown untuk pajak terkumpul Rp 601,9 t atau 52% dibandingkan target Rp 1.198,8 triliun. Namun kalau kita lihat dibandingkan tahun lalu negatif 14,7% ini lebih dalam dari yang kami perkirakan dan ini yang harus kita perhatikan," ungkapnya.

Sementara untuk bea cukai sudah terkumpul Rp 109,1 triliun atau 53% dari target. Nilai ini masih positif dibandingkan tahun lalu 3,7%. Sementara penerimaan lainnya tercatat negatif semua.

"PNBP kita mengalami dampak, kita kumpulkan Rp 208,8 t atau 71% dari target. Namun dibandingkan tahun lalu negatif 13,5%, karena adanya dividen dan surplus BI," jelasnya.

Lalu dari sisi belanja negara sudah menggelontorkan Rp 1.252,4 triliun atau 45,7% dari total anggaran negara, tumbuh tipis 1,3% dibandingkan tahun lalu.

"Tahun lalu pada Juli kita bisa tumbuh 7,9% untuk belanja negara," kata mantan direktur Bank Dunia itu.




(ang/fdl)

Hide Ads