Anggaran Pemulihan Corona Baru Terserap 13%, untuk Apa Saja?

Anggaran Pemulihan Corona Baru Terserap 13%, untuk Apa Saja?

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 25 Agu 2020 13:43 WIB
Pandemi Corona membuat sejumlah negara masuk jurang resesi. Indonesia termasuk yang diprediksi menyusul negara-negara tetangga seperti, Singapura Malaysia hingga Thailand.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bahwa serapan anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) sektor kesehatan hingga 19 Agustus tercatat Rp 7,36 triliun. Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), realisasinya adalah 13,98% dari total pagu yang dianggarkan.

"Untuk beberapa item di bidang kesehatan sekarang sudah terealisir Rp 7,36 triliun," kata dia dalam konferensi pers APBN KiTa melalui virtual conference, Selasa (25/8/2020).

Rinciannya adalah insentif kesehatan pusat dan daerah Rp 1,86 triliun, santunan kematian tenaga kesehatan (nakes) Rp 21,6 miliar untuk 69 nakes meninggal, gugus tugas COVID (penyaluran) Rp 3,22 triliun, dan insentif bea masuk (BM) dan pajak pertambahan nilai (PPN) kesehatan Rp 2,26 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mempercepat penyaluran insentif di sektor kesehatan, catatan dari Kemenkeu yakni perlu shifting program, percepatan verifikasi insentif nakes dan santunan kematian, serta perlu percepatan proses pengadaan alat kesehatan (alkes).

Berdasarkan data Kemenkeu, serapan anggaran kesehatan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional sudah mulai mengalami percepatan, dari semester I Rp 4,96 triliun, lalu Juli menjadi Rp 7,07 triliun, kemudian di 19 Agustus menjadi Rp 7,36 triliun, atau meningkat 23,4% dalam rentang waktu tersebut.

ADVERTISEMENT

Untuk program PEN secara keseluruhan, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan pihaknya melakukan koordinasi dengan menteri koordinator (menko) dan menteri terkait guna mempercepat realisasi penyerapan anggaran PEN.

"Kita sekarang sudah mendorong dan terus membantu melalui koordinasi dengan menko dan para menteri untuk mempercepat pelaksanaan program ini sampai dengan Desember nanti, dan kalau ada program yang memang belum jalan akan di-redesign sehingga bisa dilaksanakan secara lebih baik," tambahnya.




(toy/ang)

Hide Ads