Indonesia dibayang-bayangi resesi. Bila capaian kuartal III-2020 mendatang ekonomi RI tercatat minus, maka Indonesia resmi masuk jurang resesi. Agar tahan banting menghadapi resesi, salah satu strateginya ya dengan menghemat pengeluaran dan disimpan sebagai dana darurat.
Namun, masalahnya, bila semua masyarakat Indonesia mengerem pengeluarannya, dampak resesi akan terasa semakin berat. Untuk mengakali kedua permasalahan itu, sudah saatnya mengalihkan belanja bulanan Anda ke barang jualan teman atau tetangga. Mulailah belanja kebutuhan sehari-hari dari warung-warung kecil terdekat rumah dan lainnya.
"Cuma mengalihkan saja, yang selama ini kita kurang peduli ke UMKM, ke tetangga atau teman, sekarang bisa lebih diperhatikan tetangga dan teman," ujar Perencana Keuangan Zelts Consulting Ahmad Gozali kepada detikcom, Kamis (27/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, untuk mengalihkan belanja sehari-hari kepada jualan teman atau tetangga itu tidak membutuhkan alokasi khusus. Disesuaikan saja pada pengeluaran bulanan selama ini seperti apa.
"Sebetulnya tidak perlu alokasi khusus, toh selama ini juga kita pasti perlu belanja. Kalau ada temen atau tetangga yang jual barang yang kita perlu, dibeli seperti biasa. Biasanya belanja online, ternyata ada tetangga yang jual barang yang sama, ya belinya jadi ke tetangga. Biasa jajan di luar, ternyata ada teman yang jual, ya belinya ke teman," tambahnya.
Aksi belanja jualan teman yang dikategorikan sebagai usaha mikro ini, menjadi penting lantaran usaha mikro masih mendominasi struktur UMKM di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, total unit usaha UMKM saat ini mencapai 64,19 juta pelaku usaha atau 99,9% dari total unit usaha di Indonesia. UMKM yang paling mendominasi masih usaha mikro yang mencapai 63 juta lebih unit usaha atau 98,68% dari total UMKM, lalu selanjutnya usaha kecil sebanyak 783 ribu lebih unit usaha (1,22%), usaha menengah 60 ribu lebih unit usaha (0,09%) dan usaha besar mencapai 5 ribu unit usaha (0,01%).
Baca juga: Ingat Nih! Beli Jualan Teman Jangan Nawar Ya |
Dengan begitu, UMKM memiliki kontribusi sebanyak 97% untuk lapangan kerja di Indonesia, 60% terhadap PDB nasional, 58% terhadap investasi nasional dan 14% ekspor nasional.
(zlf/zlf)