Ekonomi Indonesia dipastikan masuk ke jurang resesi setelah pemerintah mengungkap peluang catatan pertumbuhan ekonomi kembali minus di kuartal III-2020.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 anjlok hingga minus 5,32% secara tahunan atau year on year (yoy), dan secara quarter to quarter (qtq), angkanya pun minus 4,19%.
Meski demikian, ekonomi RI bukan sama sekali kehilangan harapan. Masih ada peluang ekonomi RI pulih dari hantaman badai virus Corona. Karena masih dari data BPS, PDB sektor pertanian menjadi penyumbang tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II-2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PDB pertanian tumbuh 16,24% (qtq) atau paling tinggi dibandingkan sektor lainnya. Bahkan, secara yoy sektor pertanian tetap berkontribusi positif dengan pertumbuhan 2,19%.
Baca juga: Peluang RI Ekspor Pangan di Tengah Pandemi |
Pertumbuhan sektor pertanian ditopang subsektor tanaman pangan yang tumbuh tinggi 9,23%. Selain karena pergeseran musim tanam, ini terjadi karena jajaran Kementerian Pertanian terus bekerja mendampingi selama masa pandemi Covid-19.
Meski demikian, pengembangan sektor pertanian guna mendongkrak perekonomian nasional bukan tanpa halangan. Pengamat pertanian Bustanul Arifin mengatakan, petani belum mendapatkan jaminan dan kepastian kesejahteraan meskipun sektor ini memberi kontribusi besar pada perekonomian nasional.
Sehingga menurutnya, penting bagi pemerintah untuk menaruh perhatian lebih dalam pemberian insentif pada sektor pertanian.
"Makanya petani ini wajib memperoleh perlindungan yang memadai. Bentuknya boleh berupa bansos dan intevensi lain yang jangkauannya adalah untuk petani," ungkap Bustanul beberapa waktu lalu.
Selain itu, untuk mengoptimalisasi peluang peningkatan sektor pertanian guna mendongkrak ekonomi nasional di tengah pandemi, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian perlu lebih giat dalam menyebarluaskan dan meningkatkan pemanfaatan teknologi pertanian terkini.
"Di sinilah bioteknologi harus didorong kemajuannya dan pascapanennya harus ditingkatkan sehingga nanti akan tercapai keberlanjutan di sektor pertanian ini," tutur Bustanul.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementrian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Andri mengatakan, pemerintah sendiri tak tinggal diam dalam mendorong pemanfaatan teknologi pertanian.
Untuk memastikan pemanfaatan teknologi nasional bisa diterapkan, lanjut dia, hal yang perlu dilakukan adalah mendorong peran generasi milenial yang menciptakan inovasi dan ide kreatif. Dengan demikian, ada peningkatan dari berbagai hal.
"Petani kita perlu kita perbaiki dari aspek sumber daya manusia, pengetahuan, jejaring, maupun bagaimana mereka memanfaatkan informasi teknologi maupun sumber daya lainnya di luar kapasitas yang mereka miliki. Sehingga, kami memahami bahwa petani muda perlu kita dorong untuk terjun dalam sektor pertanian" paparnya.
Dalam pelaksanaannya, Kementan telah bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Toko Tani, yang memberikan fasilitas layanan daring (online) dalam distribusi pangan.
(dna/dna)