Produk turunan kelapa dari Indonesia, seperti cocopeat--produk untuk media tanam budidaya, pupuk, dan adsorben dari serabut kelapa--cukup diminati pasar Timur Tengah. Di masa pandemi, ekspor cocopeat dari Indonesia tetap berjalan.
PT Sumber Pangan Indonesia (SPI), perusahaan nasional binaan Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian yang bergerak di industri pengolahan kelapa mengekspor sekitar 20 ton cocopeat ke Dubai pada akhir Juli lalu. Produk tersebut dimuat dalam tiga kontainer yang berangkat dari Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.
Direktur Utama PT SPI Siti Saidah mengemukakan, perusahaanya telah lama menjalin kontrak kerja sama jangka panjang dengan salah satu perusahaan besar di Dubai dan Uni Emirat Arab (UEA). PT SPI menyuplai buah kelapa dan produk turunannya, seperti cocopeat, tepung kelapa, dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berharap, semoga kerjasama business to bussiness dengan pelaku usaha di UAE ini dapat membawa manfaat bukan hanya bagi perusahaan tapi bisa mensejahterakan para petani Kelapa, dan juga dapat menambah devisa negara," kata Siti dalam keterangan tertulis, Jumat (28/8/2020).
Kinerja ekspor komoditas perkebunan oleh PT SPI diapresiasi Direktur Jenderal Perkebunan Kasdi Subagyono. Ia mengatakan, peningkatan ekspor produk kelapa bernilai penting dalam rangka akselerasi program 'Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor' (Gratieks) hingga tahun 2024.
Dikatakan Subagyono, Ditjen Perkebunan terus memfasilitasi petani dengan memberikan bantuan alat pascapanen dan pengolahan, agar didapatkan produk kelapa bernilai tambah tinggi.
"Produk-produk ini sudah punya pasar sendiri dan seharusnya kita bisa lebih dorong daya saing nya lebih baik di pasar dalam negeri dan dunia," imbuh Subagyono.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Ir. Dedi Junaedi, M.Sc menegaskan, aktivitas ekspor yang dilakukan PT SPI seharusnya bisa menjadi role model untuk aktivitas pelaku usaha kelapa lainnya untuk memprioritaskan ekspor produk turunan yang bernilai tambah tinggi.
Dedi menerangkan, pemanfaatan sabut untuk cocopeat masih bisa dikembangkan karena pengolahan sabut kelapa dapat menghasilkan produk-produk primer lainnya, antara lain serat panjang (serat), serat halus atau serat pendek (bristle), dan debu atau serbuk sabut. Serat dapat diproses menjadi matras, karpet, geotextile, dan lain-lain, sedangkan debu atau serbuk sabut bisa diproses lebih lanjut menjadi kompos, partikel papan untuk mebel, atau cocopeat.
(ega/hns)