Jakarta -
Bisnis bioskop mini ala rumahan sudah beroperasi setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilonggarkan. Di saat bioskop layar lebar masih tutup, 'bioskop rumahan' menjadi pilihan masyarakat untuk mengobati kangen nonton bioskop.
Omzetnya bisa capai puluhan juta rupiah. Informasi soal bioskop pribadi ini jadi salah satu yang terpopuler di kanal detikFinance sepanjang hari ini.
Berita lainnya yang turut masuk jajaran berita terpopuler adalah strategi menghadapi resesi hingga logo perusahaan Raffi Ahmad yang nempel di bodi pesawat Garuda Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini adalah deretan berita ekonomi terpopuler hari ini.
Omzet Bisnis 'Bioskop Pribadi'
Yohanes Mustamu (42), pemilik bioskop mini Clapper Jakarta mengatakan di tengah pandemi ini omzetnya mencapai Rp 10 juta per bulan. Hal itu didapat dari kedatangan pengunjung yang menyewa 4-6 teater per hari.
"Kita rata-rata pada saat pandemi ini sekitar Rp 10 juta. (Pengunjung) sehari itu nggak tentu sih, kalau selama pandemi ini, biasanya kita maksimal 4 atau 6," kata Mus kepada detikcom, Kamis (27/8/2020).
Meski begitu, tidak bisa dipungkiri jika bisnisnya juga ikut terdampak Corona. Selain 3 bulan harus tutup selama PSBB, pendapatannya anjlok lebih dari 50% karena pengunjung yang datang berkurang.
"Pastinya turun lah, turun banget, sangat jauh turunnya dari yang sebelum-sebelumnya. Normalnya sebulan bisa lebih dari setengahnya (Rp 10 juta) sih. Bisa sampai Rp 20 juta bahkan Rp 30-an juta," ungkapnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Dante, sebagai perwakilan dari bioskop mini Subtitles. Dia mengaku awal pandemi pendapatannya sempat anjlok hingga 70%, namun semakin ke sini kerugian tersebut bisa ditekan karena mampu meyakinkan pengunjung dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"(Pendapatan) nggak (anjlok) sama sekali. Kita memang ada beberapa minggu yang agak sepi tapi nggak sampai anjlok parah kayak beberapa bisnis yang sampai tutup. Pas kita mulai menjelaskan bahwa kita rules-nya ketat, aman dan tempatnya bersih pada mulai datang karena kan nggak mungkin lagi kayak gini datang ke tempat yang belum jelas kebersihannya," ucapnya.
Saat ini rata-rata dirinya menyewakan 6-8 teater per hari, dari yang sebelumnya bisa mencapai 10-12 teater per hari. Kondisi itu dinilai masih bagus karena sejumlah tempat nongkrong dan bioskop layar lebar masih tutup.
"Gara-gara protokol kita ketat banget dan syukur lah tempat nongkrong lain pada tutup, cinema masih tutup, jadi ramai malah kita orang-orang pada datang ke Subtitles. Malah lumayan ramai, ramainya sih bagus tapi kita masih kontrol gara-gara pandemi ini," pungkasnya.
Buka halaman selanjutnya>>>>
Logo Perusahaan Raffi di Bodi Pesawat Garuda
Salah satu pesawat Garuda Indonesia kedapatan memampang logo RANS milik Youtuber sekaligus artis papan atas Raffi Ahmad. Hal itu terlihat dari postingan akun Instagramnya @raffinagita1717 yang berfoto di depan pesawat tersebut.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra mengatakan momen itu terjadi saat Raffi Ahmad berkunjung ke bengkel pesawat Garuda atau Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia.
"Buat acara Raffi yang ke Garuda. Dia kunjungan ke Garuda dan GMF," kata Irfan kepada detikcom, Minggu (30/8/2020).
Irfan membantah jika ada kerja sama yang akan terjalin ke depan. "Enggak ada (kerja sama)," ucapnya.
Dihubungi terpisah, Corporate Secretary Garuda Indonesia Mitra Piranti mengatakan pemasangan logo RANS tersebut hanya untuk kebutuhan gambar. Ditambah sebagai 'hadiah' Raffi Ahmad yang telah menjadi pembicara di Garuda Indonesia Talk pada 17 Juli 2020 lalu.
"Logo itu hanya untuk kebutuhan pengambilan gambar. Sekaligus bentuk apresiasi dari kami bahwa Mas Raffi sebelumnya mendukung acara GIA talk yang dipandu Pak Dirut," jelasnya.
Mitra menyebut pemasangan logo RANS di pesawat Garuda hanya berlangsung selama Raffi Ahmad melakukan kunjungan.
"Stiker logo tersebut hanya digunakan selama kunjungan berlangsung," tuturnya.
Jangan lupa buka halaman selanjutnya ya.
Kudu Piye Hadapi Resesi
Menkopolhukam Mahfud MD menilai resesi ekonomi bagi Indonesia sulit terelakkan. Bahkan dia menyebut 99% bulan depan RI akan mengalami resesi.
Namun menurutnya resesi itu tidak akan membuat Indonesia mengalami krisis ekonomi. Dia juga meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir. Mengingat resesi bukanlah krisis ekonomi.
Lalu jika benar Indonesia mengalami resei apa yang harus dilakukan masyarakat secara umum?
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menjelaskan, resesi memang tidak segawat depresi atau krisis ekonomi. Namun dampaknya juga bisa dirasakan oleh masyarakat.
Secara umum kemampuan daya beli akan terasa menurun. Penyebabnya pemasukan yang lebih rendah. Bagi pelaku usaha pendapatan akan menurun, sementara bagi pekerja kemungkinan besar perusahaannya akan menunda pemberian bonus dan sejenisnya karena melakukan efisiensi.
"Jadi sederhana di kantongnya nilai riilnya berkurang. Tapi yang terburuknya ya bisa ada gelombang PHK massal. Itu yang harus dihindari," terangnya kepada detikcom, Minggu (30/8/2020).
Tauhid menyarankan untuk menunda seluruh pengeluaran untuk kegiatan di luar kebutuhan pokok, seperti liburan. Lalu uangnya bisa dialihkan untuk berinvestasi. Dia menyarankan untuk investasi di pasar modal, karena sudah mulai dalam tren rebound, namun dia tidak menyarankan untuk berinvestasi di nilai tukar.
"Bisa juga investasi di jenis yang likuid seperti emas. Sehingga gampang untuk dicairkan," terangnya.
Simak Video "Video: Raffi Ahmad Ngaku Malu Punya Jejak Digital Jadi Playboy Kala Bujang"
[Gambas:Video 20detik]