Pembudidaya rumput laut di Polewali Mandar, Sulawesi Selatan meradang. Harga jual rumput laut terjun bebas, sejak pandemi Covid-19 melanda.
Seperti yang dirasakan petani rumput laut di Dusun Mampie, Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo. Jamaluddin salah satunya. Dia mengaku mengalami kerugian yang tidak sedikit, lantaran harga rumput laut di pasaran sangat murah, tidak sebanding dengan besarnya upah dan harga bibit rumput laut yang harus dikeluarkan.
"Yang buat kita merugi, karena harga bibit tetap, sementara harga jual turun. Masih mending kalau kita punya bibit," katanya saat dijumpai wartawan, Senin (31/08/20).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi diperburuk lantaran cuaca yang tidak menentu mengakibatkan budidaya rumput laut di daerah ini kerap gagal panen.
"Apalagi sekarang, khususnya di Mampie, jika musim kemarau seperti sekarang, pertumbuhan rumput laut tidak sesuai harapan, kadang gagal panen karena tidak ada hujan," ungkapnya.
Kondisi serupa dirasakan Arman, pembudidaya rumput laut di Kampung Baru, Kelurahan Lantora, Kecamatan Polewali.
"Saya mau menghadap sama DKP karena pembudidaya rumput laut mengeluh lantaran harga yang terus menurun," ujarnya.
Arman berharap, pemerintah memberi perhatian. Apalagi budidaya rumput laut merupakan salah satu sumber penghidupan banyak warga di daerah ini, lantaran prosesnya melibatkan banyak warga termasuk anak-anak dan orang tua.
"Harapan kami, semoga ada perhatian dari Dinas terkait yang memberikan bantuan modal ", tutup Jamaluddin.
Sebelumnya harga rumput laut diketahui mencapai Rp 22 ribu ribu/kilogram, sejak pandemi Covid-19 melanda anjlok menjadi 13 ribu rupiah/kilogram.
(zlf/zlf)