Menkopolhukam Mahfud Md menyebut 99,9% Indonesia bakal masuk resesi pada bulan depan. Secara umum, resesi adalah kondisi di mana pertumbuhan ekonomi minus dua kuartal berturut-turut.
Lalu apa yang mesti disiapkan?
1. Mesti Berhemat
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad menjelaskan resesi memang tidak segawat depresi atau krisis ekonomi. Namun dampaknya juga bisa dirasakan oleh masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Hampir Pasti Terjadi, Resesi Adalah... |
Dalam kondisi seperti itu mungkin sebagian besar masyarakat masih bisa berbelanja kebutuhan sehari-hari. Nah, bagi masyarakat yang pemasukannya tak berkurang ada baiknya untuk berhemat.
2. Tunda Pengeluaran Tak Penting
Tauhid menyarankan untuk menunda seluruh pengeluaran untuk kegiatan di luar kebutuhan pokok, seperti liburan. Lalu uangnya bisa dialihkan untuk berinvestasi.
3. Kelola Utang
Ia juga menyarankan masyarakat yang pendapatannya berkurang ada baiknya mulai fokus menata kewajiban utang jika memiliki cicilan. Caranya, dengan memanfaatkan stimulus yang diberikan pemerintah seperti restrukturisasi utang maupun cicilan kendaraan.
4. Beda dengan Krisis
Sementara, Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, jika terjadi resesi hal pertama yang perlu diingat masyarakat adalah berbeda dengan krisis, sehingga masyarakat tidak perlu panik, karena itu justru akan memperburuk situasi.
(acd/ara)