Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa lembaga-lembaga keuangan dunia melakukan revisi terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2020 ini. Mereka memproyeksikan ekonomi Indonesia negatif sepanjang 2020.
Asian Development Bank merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 2,5% menjadi -1,0%. Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi dari tumbuh 0,5% menjadi -0,3%.
Sementara Bank Dunia alias World Bank memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh di level 0%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"World Bank yang tadinya diperkirakan antara -3,5% hingga positif 2,1% tahun 2020, revisi terakhir proyeksi mereka pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 0%. OECD yang tadinya di perkiraan Indonesia tahun ini tumbuh 4,8% maka revisi proyeksi mereka terhadap ekonomi Indonesia dikoreksi sangat tajam yaitu -3,9% hingga -2,8%," kata dia dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR RI secara virtual, Selasa (1/9/2020).
Pemerintah juga memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh negatif sepanjang 2020 ini.
Pihaknya sudah melakukan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dengan melihat perkembangan di bulan Juli dan Agustus. Melalui indikator yang ada, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan tumbuh -1,1% hingga 0,2%.
"Untuk tahun 2020 ini kami perkirakan pertumbuhan ada di range -1,1% hingga 0,2%. Jadi hanya mendekati 0%," sebutnya.
Angka tersebut lebih rendah dibandingkan proyeksi yang disampaikan pada Maret-April yaitu pertumbuhan ekonomi -0,4% hingga 2,3%.
"Kalau pada bulan Maret-April waktu kami sampaikan kepada DPR, baik Banggar maupun Komisi 11, pemerintah memberikan forecast untuk tahun 2020 adalah pada kisaran -0,4% hingga positif 2,3%, Berdasarkan data hingga bulan Juli dan Agustus kami perkirakan pertumbuhan ekonomi 2020 akan lebih rendah dari perkiraan bulan Maret-April yang lalu," tambahnya.
(toy/zlf)