Berkat Jualan Online, Penjual Kopi Ini Bisa Sejahterakan Petani Desa

Berkat Jualan Online, Penjual Kopi Ini Bisa Sejahterakan Petani Desa

Inkana Putri - detikFinance
Rabu, 02 Sep 2020 13:05 WIB
Petani kopi
Foto: Tokopedia
Jakarta -

Di tengah pandemi COVID-19 yang melanda, penjual kopi asal Probolinggo Manis (25) tetap semangat untuk berjualan online. Meskipun tinggal di lereng Gunung Argopuro, Jawa Timur, yang sulit sinyal, Manis tetap bersemangat untuk mengembangkan toko online-nya 'Jualan Masboy'.

"Sebelumnya, saya bekerja di Balikpapan 10 tahun sebagai penjual kosmetik dan karena bisnis itu terdampak pandemi, saya pulang ke kampung halaman dan memulai usaha sendiri lewat jalur online," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (2/9/2020).

Melalui usahanya, Manis bertekad untuk menyejahterakan para petani di desanya, yakni dengan menjual kopi hasil panen petani setempat secara online.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kanal online membuat akses pemasaran produk para petani kopi di lereng Gunung Argopuro menjadi jauh lebih luas," katanya.

Selain itu, Manis juga memberikan sosialisasi kepada petani setempat mengenai cara merawat kopi yang tepat agar bisa memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

ADVERTISEMENT

Untuk bisa berjualan online, Manis mengaku jarang sekali berada di rumah. Letak rumahnya yang jauh dari sinyal mengharuskan dirinya untuk menginap di tempat yang bersinyal. Bahkan, tak jarang Manis menginap di gardu dan membawa kompor portable layaknya orang camping.

"Rumah saya di lembah dan antena tidak kuat menarik sinyal. Jadi, saya jarang sekali di rumah. Lebih betah di tempat yang ada sinyal. Kadang sampai tidur di gardu atau hammock," katanya

"Kalau cari sinyal seperti orang camping, harus bawa kompor portable dan mie instan," imbuhnya.

Demi bisa mengantarkan pesanan ke kurir, Manis pun rela berjalan kaki berkilo-kilo meter. Bahkan, Manis mengaku pernah berjalan kaki sambil memanggul paket kopi seberat 10 kg dan menempuh jarak 7 km. Menurutnya, banyaknya jalanan yang masih berbatu akan lebih aman ditempuh dengan berjalan kaki.

"Terlebih kalau hujan, jalanan menjadi sangat licin. Jadi, lebih aman jalan kaki. Kalau tidak hujan, saya biasanya pinjam motor saudara untuk mengantar pesanan ke ekspedisi," paparnya.

Manis mengatakan semua ini dilakukan demi menjaga keamanan barang agar bisa sampai ke konsumen dalam keadaan baik.

"Agar konsumen tidak kecewa, meskipun jauh, saya tetap semangat," katanya.

Meskipun harus melewatkan berbagai tantangan dalam berjualan online, namun perjuangannya kini berbuah manis. Saat ini, produk kopi petani lereng Gunung Argopuro telah bisa dinikmati oleh masyarakat luas, bahkan hingga ke Kalimantan. Agar usahanya terus berkembang, Manis juga berencana untuk menambah varian produk olahan masyarakat desa, seperti kain dan lainnya.

Selain itu, Manis mendirikan komunitas anak muda yang putus atau selesai sekolah. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengembangkan produk lokal dan menciptakan kemandirian ekonomi di desanya.

"Walaupun banyak dicibir tetangga karena berjualan online terlihat seperti pengangguran (hanya mengoperasikan gawai), saya akan terus melakukan sosialisasi pemanfaatan platform digital seperti Tokopedia dalam berbisnis demi kemajuan desa," pungkasnya.

(mul/mpr)

Hide Ads