Program Kartu Prakerja hingga kini masih menuai pro dan kontra, salah satunya dari sisi materi pelatihan online yang dianggap hal itu bisa saja didapat dari platform berbagi video YouTube. Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan di era digital sangat penting untuk menciptakan pasar baru.
"Dalam digitalisasi ini penting dalam menciptakan pasar baru. Pasar pelatihan itu sebelum prakerja tidak ada, zero market, jadi kita meng-create new market yang namanya digital pelatihan," ujar Airlangga dilansir dalam acara Insight With Desi Anwar, Rabu (2/9/2020).
Menurutnya, Kartu Prakerja selain untuk memberikan akses peningkatan skill bagi pekerja yang ter-PHK juga untuk meningkatkan daya beli masyarakat di tengah badai ekonomi yang melanda Indonesia imbas pandemi COVID-19. Sehingga, itu penting dilakukan dalam pemulihan ekonomi nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"YouTube kan tidak ada bansos, ya kalau mau belajar tidak ada larangan. Tetapi kan ini betul-betul kita ingin memberikan dampak sehingga tentu perlu ada insentif bukan hanya belajar tetapi harus ada penopang daya beli atau untuk kebutuhan eksensial," jelasnya.
"Nah ini diberikan sehingga kita berharap dalam 4 bulan itu mereka bisa men-startup sesuatu. Jadi itu gunanya daripada kartu prakerja," imbuh Airlangga.
Airlangga menjelaskan pemerintah sengaja memasukkan program Kartu Prakerja ke dalam sederet kebijakan Jaring Pengaman Sosial. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan para pekerja yang terkena PHK maupun dirumahkan sekaligus memberikan bantuan sebesar Rp 600 ribu per bulan selama 4 bulan.
"Jadi kita harus berpikir digital bukan berpikir analog, jadi kalau berpikir analog, tentu pelatihan kaya pelatihan menjahit, ngelas, kemudian sekolah biasa yang ada akreditasinya. Tetapi kalau kita bicara digital kan ada evaluasi dari user, kemudian ada juga tim expert yang mengevaluasi pendidikan," ungkapnya.
Menurutnya hingga kini sudah banyak success story dari yang mengikuti pelatihan Kartu Prakerja ini. Bahkan dikatakannya mereka sudah bisa bekerja di perusahaan yang cukup bagus, sehingga itu menandakan ada transformasi.
"Contoh yang laku ada beberapa, seperti management, pelatihan untuk membuat barista kopi kemudian ada skill untuk masak dan lainnya. Jadi tingkat kepuasan tinggi bahkan yang sangat impresif ada yang telaten belajar coding 1 bulan," terangnya.
"Jadi walaupun situasi kita buka kan, kita masih buka slot yang digital, diminati juga, berarti kan ini betul-betul, mereka langsung kerja di perusahaan cukup bagus. Jadi betul-betul ada transformasi. Ada sukses story-nya," pungkasnya.
(prf/ega)