Daftar Negara yang APBN-nya Tekor Gara-gara Corona

Daftar Negara yang APBN-nya Tekor Gara-gara Corona

Hendra Kusuma - detikFinance
Kamis, 03 Sep 2020 07:30 WIB
Ilustrasi Dolar AS
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Sudah banyak negara yang ekonomi masuk jurang resesi karena pertumbuhanya negatif dua kuartal berturut-turut. Dengan kondisi tersebut, setiap negara butuh dana besar untuk memulihkan kembali perekonomiannya.

Untuk memenuhi kebutuhan biaya penanggulangan COVID-19, banyak negara yang harus melebarkan defisit fiskal atau APBN-nya. Setidaknya ada 20 negara termasuk Indonesia yang melebarkan defisitnya demi memenuhi kebutuhan biaya penanggulangan Corona.

Meski begitu, Indonesia merupakan negara yang belum mengumumkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020. Berbeda dengan negara-negara tetangganya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan APBN banyak negara mengalami peningkatan defisit di tengah pandemi Corona alias COVID-19. Hal itu juga terjadi pada Indonesia, defisit APBN nasional melebar ke 6,34% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Pelebaran defisit dilakukan banyak negara guna memenuhi kebutuhan pendanaan penanganan COVID-19. Dana yang dibutuhkan besar karena dampak virus yang belum ada vaksinnya ini menyebar mulai sektor keuangan, sosial, ekonomi, hingga keuangan.

ADVERTISEMENT

"Tekanan COVID sebabkan kontraksi ekonomi di semua negara si kuartal II. Kita berikan gambaran kontraksi ekonomi dibandingkan defisit fiskal jadi proxi stimulus negara," kata Sri Mulyani di ruang rapat KK1 DPR, Jakarta, Rabu (2/9/2020).

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, setidaknya ada 20 negara termasuk Indonesia yang defisit APBN-nya melebar gara-gara COVID-19.

"Semua negara gunakan fiskal sebagai tools untuk countercyclical, tapi dari sisi pengaruh COVID begitu dalam dan lumpuhkan ekonomi apalagi dalam langkah-langkah menghadapi COVID adalah drastis seperti lockdown total sebabkan kelumpuhan demand dan supply," jelasnya.

Berikut daftar negara yang ekonomi kuartal II-2020 terkontraksi dan defisit APBN-nya melebar:

1. Indonesia
Ekonomi kuartal II terkontraksi minus 5,32% dan defisitinya 6,34% terhadap PDB.

2. India
Ekonomi kuartal II terkontraksi minus 23,9% dan defisitnya 7,2% terhadap PDB.

3. Spanyol
Ekonomi kuartal II terkontraksi minus 22,1% dan defisitnya 11,5% terhadap PDB.

4. Inggris
Ekonomi kuartal II terkontraksi minus 21,7% dan defisitnya 13,8% terhadap PDB.

5. Perancis
Ekonomi kuartal II terkontraksi minus 19% dan defisitnya 11,4% terhadap PDB.

6. Meksiko
Ekonomi kuartal II terkontraksi minus 18,9% dan defisitnya 5% terhadap PDB.

7. Italia
Ekonomi kuartal II terkontraksi minus 17,3% dan defisitnya 11,7% terhadap PDB.

8. Malaysia
Ekonomi kuartal II terkontraksi minus 17,1% dan defisitnya 6,5% terhadap PDB.

9. Filipina
Ekonomi kuartal II terkontraksi minus 16,5% dan defisitnya 7,6% terhadap PDB.

10. Singapura
Ekonomi kuartal II terkontraksi minus 13,2% dan defisitnya 13,5% terhadap PDB.

11. Thailand
Ekonomi kuartal II terkontraksi minus 12,2% dan defisitnya 6% terhadap PDB.

12. Jerman
Ekonomi kuartal II terkontraksi minus 11,7% dan defisitnya 8,4% terhadap PDB.

13. Jepang
Ekonomi kuartal II terkontraksi minus 9,9% dan defisitnya 11% terhadap PDB.

14. Amerika Serikat
Ekonomi kuartal II terkontraksi minus 9,5% dan defisitnya 17,9% terhadap PDB.

15. Hong Kong
Ekonomi kuartal II terkontraksi minus 9,0% dan defisitnya 9,6% terhadap PDB.

16. Rusia
Ekonomi kuartal II terkontraksi minus 8,5% dan defisitnya 4,5% terhadap PDB.

17. Korea Selatan
Ekonomi kuartal II terkontraksi minus 2,9% dan defisitnya 4,3% terhadap PDB.

18. Taiwan
Ekonomi kuartal II terkontraksi minus 1,9% dan defisitnya 1,9% terhadap PDB.

19. Vietnam
Ekonomi kuartal II tumbuh 0,4% dan defisitnya 6,6% terhadap PDB.

20. China
Ekonomi kuartal II positif 3,2% dan defisitnya 6,5% terhadap PDB.



Simak Video "Video: Kasus Covid-19 Naik Lagi! Thailand Catat Ada 23 Ribu Kasus Baru"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads