Maskapai Virgin Atlantic mengumumkan akan memangkas 1.150 pegawainya demi bertahan di tengah gempuran virus Corona (COVID-19). Pemangkasan besar-besaran ini merupakan langkah lanjutan untuk memperpanjang 'napas' perusahaan hingga 18 bulan ke depan setelah mendapatkan pinjaman Β£ 1.2 miliar atau sekitar Rp 23,38 triliun (Rp 19.489).
Pemutusan hubungan kerja (PHK) ini bukan pertama kali di tahun 2020, tapi yang kedua setelah perusahaan memangkas 3.500 pegawai di awal tahun.
"Sampai perjalanan kembali dalam jumlah yang lebih besar, keberlangsungan perusahaan didasarkan pada pengurangan biaya lebih lanjut dan terus menghemat kas perusahaan," tulis keterangan resmi perusahaan seperti yang dilansir dari BBC, Jumat (4/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: United Airlines Bersiap PHK 16.000 Karyawan |
Perusahaan juga menyatakan, hingga saat ini penerbangan transatlantik yang merupakan rute dengan pemesanan terbanyak masih mengalami ketidakpastian dengan adanya pembatasan penerbangan AS-Inggris.
"Enam bulan terakhir telah menjadi masa yang paling menantang dalam sejarah Virgin Atlantic. Sayangnya, maskapai penerbangan harus melangkah lebih jauh untuk terakhir kalinya dengan perubahan skala, untuk bisa keluar dari krisis ini," tulis keterangan resmi perusahaan.
Dalam 45 hari, perusahaan akan berkonsultasi dengan serikat pekerja terkait PHK massal ini.
Pengangkut menambahkan bahwa periode konsultasi 45 hari akan dimulai pada hari Jumat dengan serikat pekerja.
Asosiasi Pilot Inggris atau British Airline Pilots Association (Balpa) menyatakan harapan terbesarnya agar Virgin Atlantic tidak melakukan pengurangan pilot.
"Setiap pekerjaan yang hilang akibat krisis ini adalah sebuah tragedi dan kami melakukan segala yang kami bisa untuk mengurangi kehilangan pekerjaan secara keseluruhan. Meski tidak ada bantuan dari pemerintah, pembiayaan mereka sekarang aman," kata Sekretaris Jenderal Balpa Brian Strutton.
Maskapai penerbangan AS, Delta Air Lines yang memiliki 49% saham Virgin Atlantic mengatakan, rencana penyelamatan itu merupakan bagian penting dari untuk melindungi posisi Delta di Inggris, terutama di Heathrow. Pasalnya, Delta harus bersaing dengan American Airlines dan British Airways.
(dna/dna)