Dari Modal Usaha hingga Investasi, Subsidi Gaji Banyak Gunanya

Dari Modal Usaha hingga Investasi, Subsidi Gaji Banyak Gunanya

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 07 Sep 2020 06:50 WIB
Ilustrasi THR
Foto: Muhammad Ridho
Jakarta -

Banyak hal yang dapat dilakukan dari bantuan Rp 600 ribu per bulan berupa subsidi gaji/upah yang diterima para pekerja yang menerimanya. Saat ini bantuan sudah ditransfer ke 5,5 juta rekening peserta langsung untuk 2 bulan, yaitu Rp 1,2 juta.

Bantuan tersebut selain dapat digunakan untuk membeli keperluan juga bisa diinvestasikan yang akan meningkatkan nilai uang tersebut, dengan catatan diinvestasikan dengan tepat, salah satunya adalah emas.

"Salah satunya adalah emas, emas itu asyik banget, kenapa? karena harga emas itu biasanya naik tiap kali ada kekhawatiran," kata Perencana Keuangan Safir Senduk saat dihubungi detikcom, Minggu (6/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengapa demikian? karena tiap kali muncul kekhawatiran di masyarakat, orang berbondong-bondong membeli emas sehingga harganya akan naik seiring tingginya permintaan.

"Ini menarik karena kenapa? karena duit Rp 600.000 dia bisa gunakan juga untuk beli emas. Dan jangan lupa, emas kan sekarang 1 gram kan Rp 1 jutaan ya, dia bisa beli yang tabungan emas misalnya, seperti itu," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Selain emas ada reksadana yang bisa dimulai dengan dana ratusan ribu rupiah. Menurutnya instrumen investasi tersebut mudah untuk dipelajari. Tapi dia menekankan bantuan Rp 600 ribu dapat diinvestasikan asal semua kebutuhan sudah dapat terpenuhi.

Bisa juga buat modal usaha lho. Baca di halaman selanjutnya untuk tahu informasi selengkapnya>>>

Safir menilai usaha yang paling memungkinkan adalah bisnis kecil-kecilan, dimulai dari berjualan makanan ringan atau camilan.

"Banyak orang nggak sadar adalah ada beberapa usaha yang memang bisa dilakukan dengan modal yang sangat sangat terbatas banget. Contoh dia menawarkan makanan kecil," kata dia.

Bisnis makanan ringan ini tidak memerlukan modal besar karena bisa diproduksi dalam skala kecil lalu ditawarkan ke orang-orang terdekat lebih dulu.

"Tidak diproduksi secara massal untuk ditawarkan ke orang-orang di kompleks rumah dia tinggal misalnya, dia bisa mulai dengan start makanan kecil, misalnya tahu goreng atau apa gitu," sebutnya.

Terlebih, lanjut Safir, makanan merupakan produk yang banyak peminatnya sehingga sangat memungkinkan membuka usaha sampingan tersebut.

"Kita bisa start dari situ sih, itu kayaknya yang paling memungkinkan karena dengan asumsi semua orang banyak yang mau. Itu kan permintaannya cukup banyak, tinggal gimana kita menawarkannya saja saya pikir," tambahnya.



Simak Video "Video Menaker Dorong Pengemudi Ojol Punya BPJS Ketenagakerjaan"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads