BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek sudah menerima 14,5 juta nomor rekening dari 15,7 juta peserta penerima bantuan Rp 600 ribu per bulan. Para penerima ini merupakan pekerja yang bergaji di bawah Rp 5 juta per bulan.
Direktur Utama BP Jamsostek, Agus Susanto mengatakan sebanyak 14,5 juta nomor rekening merupakan data per tanggal 8 September 2020 pukul 08.56 WIB. Dengan begitu, masih ada sekitar 1,2 juta nomor rekening peserta yang belum diserahkan.
"Dapat kami sampaikan, dari data terakhir jumlah rekening bank yang masuk 14,5 juta, kemudian secara otomatis kita melakukan validasi," kata Agus dalam video conference, Jakarta, Selasa (8/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus menjelaskan, dari 14,5 juta nomor rekening ini dipastikan hanya 11,7 juta nomor rekening yang valid. Keputusan itu setelah dilakukan beberapa kali proses validasi.
Dia mengatakan, dari 14,5 juta nomor rekening ini awalnya dilakukan validasi di pihak eksternal atau perbankan. Dari proses ini ditemukan 14,3 juta valid dan sekitar 204 ribu masih dalam proses. Pada proses ini ditemukan sebanyak 19 ribu nomor rekening tidak valid.
"19 ribu rekening ini kita kembalikan kepada pemberi kerja atau perusahaan untuk dilakukan koreksi atau perbaikan," ujarnya.
Dari 14,3 juta nomor rekening, kata Agus dilakukan validasi lagi oleh BP Jamsostek. Validasi yang dilakukan adalah mengecek kembali pemilik nomor rekening sesuai dengan kriteria yang tertuang dalam Permenaker Nomor 14 Tahun 2020 atau tidak.
Dari proses ini terdapat 12,5 juta yang valid dan sebanyak 1,6 juta tidak valid serta tidak dapat melanjutkan program BSU ini, artinya sebanyak 1,6 juta nomor rekening ini tidak lagi berhak menerima bantuan Rp 600 ribu.
Setelah terdapat 12,5 juta nomor rekening yang sesuai kriteria, Agus mengatakan proses validasi tetap dilakukan yaitu menguji ketunggalan nomor rekening tersebut. Ketunggalan yang dimaksud adalah nomor rekening sesuai dengan nama penerima dan digunakan oleh satu orang.
"Akhirnya kita mendapatkan angka 11,7 juta yang valid dan 779 ribu yang tidak valid," katanya.
Meski begitu, dikatakan Agus, pihaknya baru menyerahkan 9 juta nomor kepada Kementerian Ketenagakerjaan hingga saat ini. Sebanyak 9 juta nomor rekening ini terbagi ke dalam beberapa tahap, pertama sebanyak 2,5 juta, kedua 3 juta, dan ketiga 3,5 juta.
"Sehingga total nomor rekening yang kita serahkan ke Kementerian Ketenagakerjaan 9 juta untuk di proses transfer kepada masing-masing peserta," ujarnya.
(hek/zlf)