Kisah Pahit Gaji Pegawai PT Inti Ditunggak

Kisah Pahit Gaji Pegawai PT Inti Ditunggak

Herdi Alif Alhikam - detikFinance
Rabu, 09 Sep 2020 08:05 WIB
Ilustrasi THR
Foto: shutterstock
Jakarta -

Perusahaan pelat merah PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau yang sering disebut PT Inti dilaporkan menunggak gaji pegawai. Sejak Februari, perusahaan ini disebut tidak membayarkan gaji pegawainya.

Kabar itu diembuskan oleh Ketua Serikat Pekerja Inti Ridwan Al Faruq. Dia mengatakan perusahaan beralasan telah terjadi kerugian bisnis yang menyebabkan cash flow negatif, ujungnya tak ada uang untuk membayar gaji karyawan.

"Bahwa sampai saat ini Perusahaan masih belum memenuhi hak-hak karyawan PT INTI, dari bulan Februari 2020," kata Ridwan dikutip dari CNBC Indonesia, Selasa (8/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi hal tersebut, Kementerian BUMN pun buka suara. Stafsus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga mengatakan pihaknya sudah menyusun jalan keluar untuk permasalahan di PT Inti.

Salah satunya adalah meminta dua bank BUMN untuk bisa mencairkan simpanan milik PT Inti. Arya menjelaskan sebetulnya perusahaan memiliki simpanan di dua bank BUMN.

ADVERTISEMENT

Jumlah simpanan itu pun cukup banyak, bahkan dia menaksir simpanan itu cukup untuk membayar seluruh tunggakan gaji. Hanya saja, simpanan itu tak bisa dicairkan.

"PT Inti ini punya simpanan cash di dua bank BUMN, nah uang cash ini tidak bisa diambil karena mereka ada tagihan tertentu yang memaksa bank untuk menahan cash tersebut. Untuk itu kami sudah minta juga kedua bank nasional ini, bank BUMN ini, untuk merilisnya juga," kata Arya.

"Untuk memberikan simpanan tersebut supaya bisa membayar," imbuhnya.

Arya juga mengatakan tak semua karyawan gajinya ditunggak PT Inti, masih ada beberapa karyawan yang gajinya tetap dibayarkan. Hanya saja mungkin sedikit jumlahnya.

"Yang perlu diketahui bahwa tidak lah semua gaji karyawan itu selama 7 bulan tidak dibayar, masih ada yang dibayar, cuma mungkin sedikit," jelas Arya.

Arya pun mengatakan pihaknya sudah meminta bantuan Telkom selaku BUMN yang lebih besar dan berada dalam satu rantai pasok bersama PT Inti. Bagaimana caranya?

Arya mengaku sudah meminta Telkom untuk memberikan pembayaran terlebih dahulu kepada PT Inti dalam beberapa proyek yang dikerjasamakan. Bahkan, meski proyek tersebut belum mencapai target.

"Apa solusinya? Pertama adalah mereka (Inti) punya project di Telkom, ini pun sebenarnya belum mencapai target. Tapi kita minta supaya Telkom merilisnya lebih dulu, supaya kawan-kawan di Inti bisa terbantu secara finansial," ungkap Arya.

Selain itu, Kementerian BUMN juga akan meminta Telkom untuk mengajak PT Inti bergabung dalam beberapa proyek-proyeknya. Diharapkan dengan begitu PT Inti bisa mendapatkan sumber pendapatan.

"Kami sudah meminta juga untuk Telkom untuk memberikan project-project kepada PT Inti, karena mereka ini kan satu supply chain yang bisa membantu, dan kita harapkan dengan proyek yang diberikan Telkom akan membuat PT INTI mendapatkan dana segar ke depannya," kata Arya.

"Begitu kira-kira sambil nanti kita liat juga project yang lain yang bisa proyeksi lain yang bisa dikembangkan PT Inti," ujarnya.



Simak Video "Video: KemenP2MI-KemenHAM Jalin Kerja Sama Tingkatkan Kualitas Perlindungan PMI"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads