Jakarta -
Berita duka datang dari Jakob Oetama, pengusaha yang mewakili karirnya sebagai guru hingga berhasil mendirikan Kompas Gramedia. Pria kelahiran 27 September 1931 ini meninggal dunia pada pukul 13.05 WIB di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara. Pria yang akrab disapa JO tersebut meninggal di usia 88 tahun.
Rencananya, almarhum akan dikuburkan hari ini pukul 11.00 WIB di Taman Makam Pahlawan (TMP), Kalibata. Banyak pejabat negara yang mengirimkan ucapan duka melalui karangan bunga, mulai dari Presiden Jokowi, Wapres Ma'ruf Amin, hingga para pengusaha maupun perusahaan nasional.
Jakob Oetama dikenal sebagai wartawan sekaligus pendiri Surat Kabar Kompas. Semasa hidupnya dirinya pernah menjadi seorang guru hingga akhirnya mendapat banyak penghargaan, salah satunya dari pemerintah Indonesia pada tahun 1973.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama mendirikan Kompas Gramedia, Jakob Oetama juga melahirkan unit-unit bisnis lainnya. Mengutip catatan Kompas Gramedia, Rabu (9/9/2020) catatan karyanya di mulai pada tahun 1965, di mana edisi pertama Harian Kompas terbit dan pada saat itu yang memberi nama adalah Ir Soekarno dengan harapan menjadi pemberi arah bagi masyarakat.
Pada tahun 1963, tepatnya pada hari raya kemerdekaan lahir Sang Pemula KG, Majalah 'Intisari'. Selanjutnya, pada 1970 toko buku Gramedia pertama dibangun di Jalan Gajah mada, Jakarta.
Dua tahun berselang atau tepatnya tahun 1972, Radio Sonora resmi mengudara untuk pertama kalinya dan Jakob Oetama berhasil mendirikan percetakan Gramedia yang kini meluas menjadi industri manufaktur.
Pada saat itu selain menjadi seorang jurnalis, Jakob Oetama juga mengajar sebagai dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Indonesia pada tahun 1973-1983.
Dirinya pun terus mengembangkan bisnis Kompas Gramedia, di mana tahun 1981 resmi berdiri Hotel Santika pertama di Bandung kini bisnis itu berkembang menjadi grup hotel and resort di seluruh Indonesia.
Tidak sampai di situ, pada 1994 Jakob Oetama juga mendirikan Dyandra Promosindo sebagai perusahaan penyelenggara acara dan pameran terkemuka di Indonesia. Seiring waktu berjalan, lahirlah berbagai unit bisnis lain seperti Kompas TV, KGXpress, hingga industri properti, dan lainnya. Bahkan pada tahun 2005, Universitas Multimedia Nusantara didirikan sesuai dengan visi KG untuk mencerahkan Bangsa Indonesia. Semua bisnisnya tetap berjalan hingga kini.
Berikut Profil lengkapnya yang dikutip dari laman resmi kompas:
#Pendidikan:
Tahun 1956 - Perguruan Tinggi Publisistik Jakarta
Tahun 1961 - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada , Yogyakarta
#Karir:-Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Jakarta
1952-1953 Guru SMP Mardijuwana, Cipanas
1953-1954 Guru Sekolah Guru Bantu (SGB), Bogor
1954-1956 Guru SMP Van Lith, Jakarta
1956-1963 Redaktur Mingguan Penabur
1963 Pemimpin Redaksi Majalah Intisari
1965-2000 Pemimpin Redaksi Harian Kompas
1980 - sekarang Pemimpin Umum Harian Kompas
1980 Presiden Direktur PT Gramedia Multi Utama, Direktur Impor PT Inpers, Komisaris PT Dasar Utama Pers
#Karier Legislatif:
1966-1982 DPR dari Karya Pembangunan, Golkar
1987-1999MPR dari Utusan Daerah
#Kegiatan lainnya:
SPSKetua Serikat Penerbit Suratkabar
1965-1969 Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia
1973 Ketua Pembina Pengurus Pusat PWI
1974 Penasehat Konfederasi Wartawan ASEAN
1980 Ketua Organisasi/Manajemen SPS Pusat
1981 Ketua Bidang Pendidikan SGPBendahara Yayasan Obor IndonesiaKomisaris Dewan Penyantun Lembaga Bantuan Hukum
#Publikasi Buku:
Berpikir Ulang tentang Keindonesiaan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2001.
Pers Indonesia: Berkomunikasi dalam Masyarakat Tidak Tulus. Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2001.
Antara Jurnalisme Fakta dan Jurnalisme Makna: Pidato Penerimaan Penganugerahan Gelar Doktor Honoris Causa dalam Bidang Komunikasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2003.
Rethinking on being Indonesian. Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2005.
The corporate world and business ethics. Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2005
#Penghargaan:
1973 Bintang Mahaputera Utama dari Pemerintah RI
1994 Wira Karya Kencana dari Kantor Menteri Negara Kependudukan/Kepala BKKBN, karena dianggap telah Berjasa dalam Gerakan KB Nasional
2003 Anugerah Doktor Honoris Causa dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
2004 Chief Executive Officer (CEO) Terbaik Tahun 2003 dari Majalah SWA, Synovate Research Reinvented, dan Dunamis
2005 Entrepreneur of The Year dari Ernst & YoungPenghargaan dari Tiga Pilar Kemitraan berkaitan dengan Hari Antikorupsi Alumnus Teladan dari Universitas Gadjah Mada dalam Rangka Dies Natalis ke-56, Yogyakarta
2006 World Entrepreneur of the Year Academy 2006 dari Ernst & Young, Monaco
2007 Lifetime Achievement Award dari Bank BRI
2008 Lifetime Achievement Award dari PWI
2009 Bintang jasa "The Order of The Rising Sun, Gold Rays with Neck Ribbon dari Pemerintah Jepang
9 Februari 2010 Number One Press Card dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)
24 Maret 2010 Bintang Jasa The Order of The Rising Sun dan Gold Rays with Neck Ribbon dari pemerintah Jepan
18 Agustus 2010 Soegeng Sarjadi Award on Lifetime Achievement
19 April 2011 Medali Emas Spirit Jurnalisme dari Komunitas Hari Pers Nasional 2011
16 Oktober 2011 Tokoh berpengaruh penting dalam menyebarkan semangat dan kecakapan kewirausahaan bidang sosial dalam Ciputra Award
13 Juli 2012 Penghargaan Pengabdian 30 Tahun Tokoh Pers di Industri Media Cetak dari Serikat Perusahaan Pers (SPS)
10 Januari 2013 Jakob Oetama dinilai berkontribusi besar terhadap perkembangan media di Tanah Air, sekaligus mematangkan media massa untuk memperkuat demokrasi di Indonesia sehingga mendapat award di ajang Paramadina Award dari Universitas Paramadina
4 Juli 2013 Asia Communication Award dari Asian Media Information and Communication Centre (AMIC)
12 Juli 2013 Lifetime Award dari Asian Publishing Convention
5 September 2014 Gelar doktor kehormatan ("honoris causa") dari Universitas Sebelas Maret UNS), Surakarta
8 Desember 2015 Life Time Achievement Award dari Tahir Foundation
3 Februari 2017 Penghargaan Lifetime Achievement Awards dari SPS
13 Mei 2017 Lifetime Achievement Award dari Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Simak Video "Video: Cakupan Penerima Makan Gratis Setelah 6 Bulan Diluncurkan "
[Gambas:Video 20detik]