Kena Hattrick! Omzet Pedagang Pasar Gembrong Anjlok Hingga 80%

Kena Hattrick! Omzet Pedagang Pasar Gembrong Anjlok Hingga 80%

Vadhia Lidyana - detikFinance
Sabtu, 12 Sep 2020 14:30 WIB
Pasar Gembrong
Foto: Vadhia Lidyana
Jakarta -

Sejumlah pedagang mainan Pasar Gembrong mengalami penurunan omzet besar-besaran. Hal itulah yang kini dirasakan para pedagang terutama yang kena gusur proyek Jalan Tol Becakayu, dan harus pindah ke Pasar Gembrong Baru yang letaknya sekitar 7 kilometer (Km) dari pasar lama.

Tak hanya kena gusur, para pedagang di Pasar Gembrong baru juga kena imbas banjir di awal 2020 yang melanda Jakarta, serta juga kena imbas pandemi virus Corona (COVID-19) yang membuat pelanggan sangat sepi hingga para pedagang harus menutup toko sementara waktu.

Tiga serangan ibarat hattrick itu menyebabkan omzet para pedagang anjlok parah, bahkan hingga 80%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Omzet saya turun 80%, ini penyebab utamanya COVID-19. Apalagi Senin ada PSBB lagi. Ini saja suidah sepi, ditambah PSBB lagi," ungkap Widanto, pedagang mainan di Pasar Gembrong Baru ketika ditemui detikcom, Sabtu (12/9/2020).

Terkait banjir, ia pun menyinggung pengelola pasar yakni PD Pasar Jaya. "Yang di dalam itu kalau hujan deras lebih parah, banjir. Walaupun semata kaki kan mainan bisa rusak. Kasihan yang di dalam. Saya juga heran kok PD Pasar Jaya bisa begini," kata Widanto.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Umrinah yang juga berdagang mainan di Pasar Gembrong Baru mengaku harus menutup tokonya sekitar 2 bulan karena pandemi COVID-19. Selain itu, aktivitas sekolah yang diganti dengan belajar dari rumah membuat ia kehilangan pendapatan utamanya.

"Sempat ramai setelah beberapa lama pindah. Tapi ketika COVID-19, aduh ngaruh banget deh. Anak sekolah kan libur, ya sudah sepi. Abang-abang keliling yang biasa belanja ke saya, karena saya pedagang grosir itu sudah nggak ada," jelas Umrinah kepada detikcom.

Ia mengatakan, para pedagang mainan ini serasa mendapatkan '3 tamparan' sejauh ini. "Jadi sudah dipindahkan ke sini, banjir, COVID-19, yah sudahlah," katanya pasrah.

Hal serupa juga dirasakan Deli, pedagang aksesoris di bagian dalam Pasar Gembrong Baru. Ia mengatakan, berhentinya aktivitas di sekolah menyebabkan krisis tersendiri bagi tokonya.

"Ya intinya dibilang krisis ya jelas krisis. Apalagi Senin PSBB lagi. Padahal 2 minggu lalu sempat ramai, yang jauh-jauh mulai belanja ke sini lagi. Tapi ketika Pak Anies (Gubernur DKI Jakarta) mengumumkan PSBB Rabu malam, Kamis-Jumatnya sudah deh, sepi banget," terang Deli ketika ditemui detikcom.

Ia juga menyinggung kebijakan membuka mal kembali yang baru dimulai 15 Juni lalu.

"Saya nggak ngerti ya, kemarin-kemarin mal sudah buka, mulai aktif. Nah kenapa sekolah saja nggak boleh? Kan bisa dibikin kelas bergilir. Cuma ya, saya nggak tahu deh," kata dia.


Hide Ads