Badai PHK Hantam Inggris, 380.000 Pekerja Terdampak

Badai PHK Hantam Inggris, 380.000 Pekerja Terdampak

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 14 Sep 2020 08:58 WIB
The union flag flies over the Houses of Parliament in Westminster, in central London, Britain June 24, 2016. REUTERS/Phil Noble
Foto: REUTERS/Phil Noble
Jakarta -

Pengusaha di Inggris melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam jumlah yang sangat besar. Bahkan jumlahnya lebih dari dua kali lipat daripada gelombang PHK pada puncak resesi sebelumnya di 2009.

Dilansir BBC, Senin (14/9/2020), sekitar 180.000 pekerja di Inggris kena PHK dari Januari hingga Maret 2009. Namun kali ini para pengusaha Inggris melakukan PHK terhadap 380.000 pekerja dalam periode Mei hingga Juli tahun ini.

Bahkan para peneliti memperkirakan badai PHK bisa mencapai 735.000 orang pada musim gugur ini. Angka-angka tersebut diperoleh oleh permintaan Institute for Employment Studies (IES) Freedom of Information.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebijakan jaga jarak sosial untuk mencegah penyebaran COVID-19 telah membuat sebagian besar ekonomi Inggris macet, karena memaksa pekerja untuk tinggal di rumah, menutup toko, dan menghentikan transportasi. Akibatnya, banyak bisnis terpaksa mempertimbangkan pengurangan tenaga kerja.

Pada 8 September dalam data yang diterima oleh BBC mengungkapkan bahwa pemberi kerja telah mendaftarkan lebih dari 380.000 posisi berisiko PHK antara Mei dan Juli 2020.

ADVERTISEMENT

Ini menunjukkan bahwa gelombang redundansi saat ini lebih dari dua kali lipat dari sebelumnya sebesar 180.000 PHK dari Januari hingga Maret 2009.

Kemudian krisis yang telah dimulai di industri keuangan, mempengaruhi sebagian besar perekonomian dan memaksa banyak pengusaha untuk mengurangi staf mereka.

"Membandingkan apa yang terjadi sekarang dengan apa yang terjadi pada resesi terakhir menunjukkan kepada kita bahwa kita mengalami krisis pekerjaan tidak seperti yang pernah kita lihat sebelumnya," kata Tony Wilson, Direktur IES.

IES menyerukan dukungan ekstra bagi perusahaan yang layak untuk membantu mereka mempertahankan staf, serta pelatihan, dan saran untuk membantu mereka yang kehilangan pekerjaan untuk menemukan pekerjaan baru dengan cepat.

"Mendukung pekerjaan adalah prioritas mutlak, itulah sebabnya kami menetapkan 'Rencana Pekerjaan' yang komprehensif untuk melindungi, menciptakan dan mendukung pekerjaan di Inggris dengan memberikan dukungan yang signifikan dan ditargetkan di tempat yang paling membutuhkan," kata seorang juru bicara pemerintahan Inggris.




(das/ara)

Hide Ads