Nvidia Caplok Perusahaan Chip Inggris Rp 592 T

Nvidia Caplok Perusahaan Chip Inggris Rp 592 T

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 14 Sep 2020 08:36 WIB
Nvidia
Foto: Nvidia
Jakarta -

Perusahaan perancang chip komputer yang berbasis di Inggris, ARM Holdings, dibeli oleh perusahaan spesialis chip grafis asal Amerika Serikat (AS) Nvidia.

Mengutip BBC, Senin (14/9/2020), telah disepakati total nilai saham ARM mencapai US$ 40 miliar atau setara Rp 592 triliun (kurs Rp 14.800). Angka itu tentu langsung disepakati oleh pemilik ARM saat ini, Softbank, setelah 4 tahun mengakuisisi perusahaan itu di harga US$ 32 miliar.

Teknologi ARM adalah jantung dari sebagian besar ponsel cerdas dan di antara banyak perangkat lainnya. Nvidia sendiri telah berjanji untuk mempertahankan bisnis yang berbasis di Inggris untuk mempekerjakan lebih banyak staf dan untuk mempertahankan merek ARM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak Nvidia memberikan sinyal kesepakatan pembelian saham itu akan menciptakan perusahaan komputasi utama untuk era kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

"ARM akan tetap berkantor pusat di Cambridge," kata kepala eksekutif perusahaan AS Jensen Huang dalam siaran pers.

ADVERTISEMENT

"Kami akan mengembangkan situs hebat ini dan membangun fasilitas penelitian AI kelas dunia, mendukung pengembangan dalam perawatan kesehatan, ilmu kehidupan, robotika, mobil tanpa pengemudi, dan bidang lainnya," tambahnya.

Pernyataan itu tampaknya juga untuk mengatasi kekhawatiran bahwa akuisisi itu akan membuat banyak pekerja Inggris di PHK dan lapangan pekerjaan dipindahkan ke AS. Sebab pada pekan lalu partai buruh di Inggris mendesak pemerintahnya turun tangan.

Para pendiri ARM, Hermann Hauser dan Tudor Brown telah menyarankan ARM harus tetap netral meski dimiliki Nvidia, yang memproduksi prosesornya sendiri. Kekhawatirannya adalah akan ada konflik kepentingan karena klien ARM yang akan bergantung pada bisnis yang juga bersaing untuk penjualan.

Selain itu, kedua pendiri itu juga mengklaim bahwa setelah ARM dimiliki oleh perusahaan AS, Washington bisa memblokir perusahaan China sebagai bagian dari perang dagang.

Nvidia mengatakan bahwa pihaknya bermaksud untuk mempertahankan netralitas pelanggan global yang telah mengamankan kesuksesan ARM.

Berdasarkan ketentuan kesepakatan, Nvidia akan membayar Softbank US$ 21,5 miliar dalam bentuk sahamnya sendiri dan $ 12 miliar dalam bentuk tunai. Kemudian sisanya akan ditindaklanjuti hingga US$ 5 miliar dalam bentuk tunai atau saham jika target tertentu terpenuhi. Nvidia juga akan menerbitkan ekuitas senilai $ 1,5 miliar kepada karyawan ARM.

Para ahli mengatakan salah satu risiko yang dihadapi Nvidia adalah bahwa pengambilalihan tersebut dapat mendorong klien ARM untuk mengalihkan fokus ke jenis teknologi chip saingan, yang tertinggal dalam hal adopsi tetapi memiliki keuntungan karena tidak dikendalikan oleh satu perusahaan.




(das/ara)

Hide Ads