Sri Mulyani: COVID-19 Akan Terus Bersama Kita Meski Nanti Ada Vaksin

Sri Mulyani: COVID-19 Akan Terus Bersama Kita Meski Nanti Ada Vaksin

Soraya Novika - detikFinance
Rabu, 16 Sep 2020 16:05 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mewanti-wanti para abdi negara agar dapat terus bekerja secara maksimal. Dia bilang, meskipun penemuan vaksin menjadi salah satu angin segar yang cukup positif, akan tetapi adaptasi dalam menghadapi krisis harus terus di bawa di masa-masa kepemimpinan mendatang.

"COVID-19 masih akan terus bersama kita, meskipun kita nanti bicara tentang vaksin. Kita mau bicara tentang menanganinya. Jadi saya berharap, Anda semuanya tidak menganggap 'oh ini masalah temporer satu-dua bulan dan selesai' tapi mindset kita berubah," ujar Sri dalam acara Ikatan Widyaiswara Indonesia Kementan's Personal Meeting Room, Rabu (16/9/2020).

Sri Mulyani ingin momentum krisis akibat pandemi ini bisa dimanfaatkan untuk mengakselerasi reformasi di berbagai bidang, mulai dari kesehatan hingga pendidikan. Reformasi juga dilakukan dari sisi perlindungan sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masalah reformasi ini, salah satu kunci yang harus dipegang para pejabat pemerintah adalah kesadaran dan keuletan dalam memperoleh serta mengelola data yang lengkap dan akurat.

"Data dalam hal ini data terpadu untuk bantuan sosial itu ternyata dikelola oleh pemerintah daerah untuk sehingga waktu kita melakukan bantuan sosial, apakah targetnya tepat, kenapa orang yang mirip yang ini dapat yang ini nggak dapat," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Ia menambahkan, jika pemerintah terlena dan tidak segera lakukan berbagai reformasi secara masif maka bisa berakibat fatal. Sri tak ingin Indonesia berakhir seperti Argentina yang secara terus menurus hampir 100 tahun ini mengalami krisis akibat kebijakan yang tidak tepat dari pemerintahannya.

"Mereka tenggelam dalam krisis dan akhirnya berlarut-larut bisa 1 tahun 2 tahun satu dekade bahkan bisa puluhan dekade. Saya melihat negara-negara seperti itu mereka dari krisis tidak bisa lewat dari krisis terus makin tenggelam makin tenggelam makin dalam," katanya.

Sri ingin Indonesia mengikuti jejak negara-negara yang mampu menang dari krisis bahkan jadi lebih kuat lagi. Kuncinya ada pada penataan organisasi, kebijakan, dan senantiasa responsif sehingga bisa menjadi negara yang lebih kuat meski dihajar krisis.

"Indonesia ingin melakukan itu, jangan sampai krisis ini mematahkan kita tapi justru karena krisis Indonesia bisa mendorong dan melaksanakan reformasi secara lebih kuat," ucapnya.




(eds/eds)

Hide Ads