Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan memberikan subsidi biaya rapid test untuk penumpang kereta api (KA). Syarat rapid test masih diberlakukan untuk penumpang KA yang mau ke luar kota.
Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri akan melakukan komunikasi dengan operator, dalam hal in PT KAI (Persero).
"Ini akan didiskusikan, termasuk ada subsidi rapid test penumpang kereta api. Hal itu sebagai upaya memberikan kepercayaan masyarakat terhadap kereta api," ujar Zulfikri dalam webinar Hari Perhubungan Nasional, Kamis (17/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pihaknya juga akan mendiskusikan kembali subsidi untuk biaya penumpang KA karena adanya pembatasan. Hal ini dilakukan agar operator bisa bertahan menghadapi pandemi Corona.
"Kita perlu melakukan review kembali terhadap beberapa subsidi yang diberikan terhadap operator, dengan harapan operator bisa survival," ujar Zulfikri.
Jumlah penumpang KA jarah jauh terus menurun meskipun jumlah perjalanan sudah ditambah. Hal ini karena masih dibatasinya jumlah penumpang KA.
"Walaupun jumlah perjalanan ditingkatkan, jumlah penumpangnya masih pada sekitar 60 juta, okupansi masih di bawah 47% terus," jelas Zulfikri.
Sementara untuk kereta rel listirk (KRL) Jabodetabek, dengan maksimal 74 penumpang per gerbong okupansi penumpang hanya di bawah 30%.
"Jumlah penumpang cenderung 400 ribu per hari, kebanyakan shifting ke moda lain. Masalah kita kalau di puncak jam sibuk saja," ungkap Zulfikri.
(ara/ara)